Viral, Kadis Ketapang Toraja Utara Mencak-mencak Gegara Beras di Pasar Murah Dijual Mahal
- account_circle Desianti
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Toraja Utara, Paulus Batti marah-marah di tengah aktivitas pasar murah di Lapangan Bakti Rantepao. (Foto: SC Video viral).
palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Sebuah insiden yang memperlihatkan buruknya koordinasi antara bawahan dan atasan terjadi di sela-sela pelaksanaan program bantuan pangan murah (pasar murah) di Lapangan Bakti Rantepao, Toraja Utara, Selasa, 29 Juli 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Toraja Utara, Paulus Batti mengamuk dan marah-marah akibat penjualan beras kepada masyarakat yang dinilai terlampau mahal.
Video Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) yang marah-marah di depan pegawainya dan masyarakat itu viral di media sosial dan mendapat reaksi beragam dari warganet.
Paulus Batti juga kesal karena bawahannya, yakni Kepala Bidang Pangan dan Perikanan, Yopita Sampe Allo tidak melakukan koordinasi dengan dirinya saat menggelar pasar murah maupun persoalan harga beras yang akan dilepas ke masyarakat.
“Kebijakan Kabid (Pangan dan Perikanan) menaikkan harga beras dari Rp 11.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram tanpa sepengetahuan saya sebagai Kepala Dinas, kasihan masyarakat,” tegas Paulus Batti, saat dikonfirmasi via telepon celluler, Selasa, 29 Juli 2025 sore.
Menurut Paulus, harga beras dari Bulog hanya Rp 11.000 per kilogram. Sedangkan yang dijual kepada masyarakat adalah Rp 12.000. “Yang seribu ini mau diapain?” tandas Paulus.
Dia juga mengeluhkan sikap Kepala Bidang Pangan dan Perikanan, Yopita Sampe Allo yang selama melakukan pasar murah tidak berkoordinasi dengan dirinya selaku Kepala Dinas.
Koordinasi yang dimaksud Paulus bukan hanya terkait harga jual, juga termasuk jadwal maupun tempat pelaksanaan pasar murah.
“Dia (Kabid) bikin sendiri semua, tanpa koordinasi,” ujar Paulus.
Akibat insiden ini, pasar murah di Lapangan Bakti Rantepao dihentikan. Belum diketahui kapan akan dilanjutkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan dan Perikanan, Yopita Sampe Allo yang hendak dikonfirmasi wartawan, terburu-buru meninggalkan Lapangan Bakti.
Program bantuan pangan murah ini sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah melonjaknya harga beras yang gila-gilaan beberapa pekan terakhir ini.
Sejumlah pihak mendesak Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong untuk mengevaluasi para pejabat yang melaksanakan program bantuan pangan murah ini. Karena jangan karena ketidakharmonisan dalam organisasi pemerintah, masyarakat yang dirugikan. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar