Sudah 5 Kasus Pencurian; Polisi Diminta Segera Tangkap Pelaku, Pihak Gereja Mesti Waspada
- account_circle Desianti
- calendar_month Ming, 1 Jun 2025

Aparat kepolisian memeriksa tempat kejadian perkara dalam kasus pencurian peralatan peribadatan di dua gereja di Tana Toraja. (Foto: dok. Polres Tana Toraja).
palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Kepolisian Resor Tana Toraja dan Toraja Utara diminta segera mengungkap dan menangkap pelaku pencurian peralatan peribadatan pada sejumlah gereja di Tana Toraja dan Toraja Utara sebulan terakhir ini. Sedangkan pengurus gereja diminta waspada dan selalu berhati-hati.
Permintaan ini diungkapkan sejumlah umat dan warga Toraja, baik yang ada di Toraja maupun di luar. Warga merasa prihatin karena Toraja yang selama ini dianggap aman, kini sudah marak terjadi kasus pencurian. Mirisnya lagi, kasus pencurian bahkan menyasar rumah ibadah; sarana yang dianggap suci dan tak dijamah penjahat.
“Kalau tidak salah sudah 5 kejadian. Ini memprihatinkan. Polisi harus segera tangkap dan diproses hukum pelakunya ini,” ungkap Veronika, warga jemaat salah satu gereja di Rantepao, Minggu, 1 Juni 2025.
Ucapan Veronika ini disetujui oleh sejumlah rekannya yang berjalan bersamaan saat pulang gereja. “Petugas kepolisian mesti memberikan rasa aman bagi warga. Sekarang ini sudah tidak aman. Jangankan rumah dan kios-kios, sedangkan rumah ibadah saja sudah dimasuki pencuri. Memprihatinkan sekali,” ujar Veronika lebih lanjut.
Harapan serupa juga disampaikan Paulus Londong. Warga gereja di Tondon ini juga berharap polisi segera mengungkap dan menangkap pelaku pencurian di gereja-gereja yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
“Di Tondon ini ada satu di Tondok Batu. Kemudian kemarin terjadi lagi di Paroki Nanggala. Semakin menjadi-jadimi ini pencuri. Tolong Bapak Polisi segera tangkap pelakunya, supaya masyarakat tidak merasa was-was terus,” pinta Paulus.
Selain kepada aparat kepolisian, warga jemaat dan umat juga meminta pengurus gereja agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan gereja. Bila perlu di semua gereja dipasang CCTV (Closed Circuit Television).
“Kita tidak bisa lagi merasa bahwa ah tidak mungkin orang mau mencuri di gereja? Faktanya, sudah lima kali kejadian. Ini perlu kita tingkatkan kewaspadaan,” tandas Paulus.
Diberitakan sebelumnya, kasus pencurian yang menyasar rumah ibadah (gereja) terus terjadi di Tana Toraja dan Toraja Utara dalam sebulan terakhir. Terkini, kasus pencurian peralatan peribadatan terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2025 dini hari. Kali ini korbannya adalah Gedung Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Nanggala, yang terletak di Jalan Poros Rantepao-Palopo, Lembang (Desa) Rante, Kecamatan Nanggala, Toraja Utara.
Catatan KAREBA TORAJA, peristiwa pencurian ini merupakan yang kelima kalinya terjadi pada bulan Mei di wilayah Toraja Utara dan Tana Toraja.
Sebelumnya, pada Jumat, 30 Mei 2025 terjadi dua kasus pencurian di Gereja Kibaid Jemaat Kondongan Padaya di Dusun Panopa’, Lembang Salutandung, Kecamatan Saluputti, Tana Toraja. Kemudian di Gereja Toraja Jemaat Talion, Klasis Rembon Sado’ko, Kelurahan Talion, Kecamatan Rembon, Tana Toraja.
Sebelumnya lagi, dua kasus pencurian yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan, 12 Mei 2025, di gereja Toraja Jemaat Rante Mamabo yang terletak di Kelurahan Rante, Kecamatan Makale, Tana Toraja. Dan Gereja Katolik Stasi Tondok Batu, yang terletak di jalan poros Rantepao-Palopo, Lembang Tondon Siba’ta, Kecamatan Tondon, Toraja Utara.
Sasaran pencurian dari lima kasus ini adalah peralatan peribadatan, seperti keyboard, soud sistem, dan perlatan lainnya yang disimpan di dalam gereja. Pelaku rata-rata masuk dengan cara membongkar pintu atau jendela gereja. Rata-rata juga terjadi pada dinihari atau subuh. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar