Semua Tempat Umum Ditutup Pada Malam Tahun Baru di Tana Toraja
- account_circle Redaksi
- calendar_month Kam, 16 Des 2021
Warga menikmati suasana malam dan keindahan Kolam Makale di Tana Toraja pada Kamis, 16 Desember 2021 malam. Kolam Makale adalah salah satu tempat umum yang akan ditutup pemerintah pada malam tahun baru, 31 Desember 2021 mendatang. (AP/Kareba Toraja).
palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung menegaskan bahwa pada malam pergantian tahun dari 2021 ke 2022, atau yang biasa disebut malam tahun baru, di Tana Toraja, semua ruang publik akan ditutup untuk umum.
Hal ini disampaikan Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung saat memberikan sambutan pada acara pelantikan 48 Kepala Lembang terpilih di Tana Toraja, Selasa 14 Desember 2021, di Gedung Tammuan Mali Makale.
Theofilus menegaskan, menjelang Natal dan kunci tahun, semua stakeholder dan Satgas Covid-19 di semua tingkatan agar memperketat protokol kesehatan Covid-19, baik di rumah-rumah ibadah maupun ditempat-tempat perayaan Natal. Satgas Covid-19 diminta agar penyediaan tempat dengan kapasitas maksimal 75% dari kapasitas yang ada.
Dan khusus malam pergantian tahun, semua tempat – tempat umum dan ruang publik ditutup untuk umum.
Theofilus menegaskan. aturan ini bukan hanya di Tana Toraja berlaku namun berlaku di seluruh Indonesia dimana semua ruang publik ditutup untuk umum pada malam pergantian tahun.
“Mari kita menikmati suka cita perayaan natal dan tahun baru dari rumah kita masing-masing,” pesan Theofilus.
Selain protokol kesehatan, Theofilus juga meminta para Kepala Lembang yang baru dilantik agar segera evaluasi tingkap pelaksanaan vaksinasi diwilayah masing-masing demi mencapai target 70% pada akhir tahun.
“Target vaksinasi 70% ini penting karena syarat bagi anak- anak usia 6-12 tahun untuk bisa mendapatkan jatah vaksin adalah target vaksinasi yang harus mencapai 70%,” tegasnya.
Di momentum Natal ini juga, Theofilus Allorerung mengajak seluruh masyarakat Toraja untuk menguatkan semangat gotong royong dan empati untuk saling peduli satu dengan yang lain. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar