Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » REFLEKSI PASKAH: Dari Memoria Passionis ke Resurrexit Dominus

REFLEKSI PASKAH: Dari Memoria Passionis ke Resurrexit Dominus

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Kam, 14 Apr 2022
  • visibility 1.072
  • comment 0 komentar

“Lihatlah Kristus, Tuhanmu, Dialah penebusmu, duka hati terhibur, hina cela terlebur. Yerusalem, Yerusalem, lihatlah Rajamu. Hosanna, terpujilah Kristus Raja Mahajaya” adalah syair yang dikumandangkan dalam lagu merdu mengiringi perayakan Yesus memasuki kota Yerusalem. Yerusalem adalah kota suci yang menghadirkan jejak sejarah peradaban manusia menuju pada jalan keselamat. Kota ini digelari “kota suci” karena di sanalah Bait Allah didirikan tempat seluruh bangsa datang mempersembahkan korban dan pujian kepada Allah yang Mahakuasa. Yerusalem juga merupakan tempat di mana Yesus menjalani kisah sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya yang mulia.

Kota Yerusalem direbut oleh raja Daud dan dijadikan sebagai pusat pemerintahannya tahun 1000 SM. Selanjutnya, raja Salomo, putra raja Daud yang menggantikannya, membangun Bait Allah di kota Yerusalem pada tahun 957 SM. Dalam perjalanan sejarah, kota Yerusalem sendiri dan Bait Allah dua kali dikepung dan dihancurkan. Pengepungan dan penghancuran pertama terjadi pada tahun 586 SM di mana penduduk kota Yerusalem dibuang ke Babilonia. Penghancuran kedua terjadi pada tahun 70 M oleh pasukan Romawi dibawah pimpinan Jenderal Titus. Yesus menjalani puncak sangsara dan wafat-Nya di kota Yerusalem. Peristiwa Yesus memasuki kota suci Yerusalem dirayakan dalam Perayaan Minggu Palma di mana Yesus disambut sebagai raja dengan membentangkan kain dan melambaikan daundaun Palma. Setelah peristiwa itu, Yesus pun memasuki masa-masa sulit dalam hidupNya yang memuncak pada kisah sengsara, yaitu penangkap, penyaliban sampai Dia wafat di atas kayu salib.

Alasan Yesus dihukum mati ditemukan dalam tulisan yang ada di atas palang salib-Nya, “Iesus Nazarenus Rex Iudeorum” (INRI) artinya “Yesus orang Nazaret Raja orang Yahudi.” Tulisan itu, menurut penginjil Yohanes, ditulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani (Yoh. 19:20). Dari tulisan itu, kita bisa memahami alasan Yesus dihukum mati. Dari sudut pandang orang Yahudi (berbahasa Ibrani) Yesus pantas dihukum mati karena Dia menghujat Allah (Mrk. 14:64). Menurut orang Romawi (berbahasa Latin) yang menjajah tanah Palestina waktu itu, Yesus layak diganjar hukuman mati karena Dia berpotensi melakukan tindakan subverstif – melawan pemerintahan yang sah – dengan pengikut-pengikut-Nya. Karena itu, Dia harus disingkirkan (bdk. Yoh 11:50). Kendatipun demikian, bagi para murid-muridNya, mereka yang mayoritas berbahasa Yunani, Dia bukanlah penghujat Allah apalagi pemberontak politik. Dia menjalani peristiwa sengsara, penyaliban dan wafat karena menebus dosa-dosa kita manusia supaya kita tidak jatuh binasa melainkan diselamatkan oleh Allah. Dialah Sang Juruselamat yang sejati. Kisah sengsara dan wafat Yesus dikidungkan dengan khimat dalam passio (kisah sengsara). Kisah ini menunjukkan dengan jelas pengorbanan Yesus untuk manusia dan cinta-Nya yang tanpa batas sampai memberikan nyawa-Nya sendiri demi keselamatan seluruh umat manusia.

‘Memoria Passionis’ adalah adagium yang dipakai untuk melukiskan kenangan pahit masa lalu karena peristiwa kekerasan dan penderitaan. Peristiwa itu meninggalkan luka-luka perih yang akan terus menghantui korban (victim). Korban mengalami peristiwa itu sebagai beban dalam hidupnya yang perlu disembuhkan. Salah satu langkah untuk proses penyembuhan adalah proses katarsis yaitu upaya pelepasan beban pahit masa lalu dengan cara mengingat, mengenang dan mengisahkannya (memoria passionis). Dengan proses katarsis itu, pengalaman luka masa lalu tahap demi tahap dipulihkan sampai pada level peneguhan dan pencerahan kembali. Melalui proses ini, awalnya dia yang menjadi korban (victim) akan bertransformasi menjadi pribadi yang meneguhkan (survivor) bagi korban-korban lainnya (victims).

Dewasa ini, kita dihadapkan pada situasi penderitaan yang berkelindan. Secara pribadi kita mengalami penderitaan akibat beragam persoalan hidup, baik dalam keluarga, konflik sosial maupun masalah ekonomi. Masa pandemi pun membelenggu hidup dengan menimbulkan multi-krisis yang menyengsarakan hidup kita. Di samping itu, kondisi dunia dengan timbulnya konflik dan perang seperti di Ukrania telah memicu krisis yang menambah panjang deret beban penderitaan manusia. Pengalaman-pengalaman itu mengkristal menjadi “memoria passionis” hidup ini. Namun sebagai orang beriman, Kristus telah menampilkan sebuah pengalaman iman yang meneguhkan. Dia melewati semua penderitaan pahit itu yang terekam dalam “Passio” sebagai “Memoria Passionis” dan mengubahnya dalam “Resurrexit Dominus” (kebangkitan mulia Tuhan kita Yesus Kristus).

Penderitaan dan kematian bukanlah kata akhir dari kisah penderitaan Yesus tetapi bermuara sampai pada kebangkitan yang mulia (resurrexit Dominus). Sebagaimana adagium “Habis gelap terbitlah terang” demikianlah perayaan Paskah mengantar kita pada permenungan akan realitas kehidupan, melalui serangkaian peristiwa penderitaan, kita tidak boleh berhenti dan putus asa, melainkan kita harus bangkit dan penuh pengharapan menyongsong cahaya terang Kristus. Dia telah mati mengalahkan kuasa kegelapan untuk bangkit mulia membawa terang keselamatan sejati. Semoga terang kebangkitan Kristus menerangi setiap relung-relung kegelapan hidup kita.

Semoga kebangkitan Kristus menjadi harapan dan kekuatan menjalani hidup ini dalam terang optimisme dan penuh suka cita. Selamat Hari Raya Paskah.

*Penulis: Aidan P. SidikImam diosesan Keuskupan Agung Makassar dan Stas Seminar TOR

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Serius Maju di Pilkada Toraja Utara, JK Tondok Mendaftar di Partai Politik

    Serius Maju di Pilkada Toraja Utara, JK Tondok Mendaftar di Partai Politik

    • calendar_month Jum, 3 Mei 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 578
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Anggota DPRD Toraja Utara, Joni Kornelius Tondok memperlihatkan keseriusannya maju dalam kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Toraja Utara tahun 2024. Sebagai bukti keseriusan, anggota DPRD yang sudah lima kali terpilih berturut-turut ini, mulai mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Bupati pada beberapa partai politik, yang memiliki kursi di […]

  • VIDEO: Detik-detik Rumah Roboh Akibat Tanah Bergerak di Rembon, Tana Toraja

    VIDEO: Detik-detik Rumah Roboh Akibat Tanah Bergerak di Rembon, Tana Toraja

    • calendar_month Sel, 23 Nov 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1.265
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, REMBON — Seorang warga sempat merekam detik-detik tanah bergerak dan longsor yang menyebabkan sebuah rumah rusak dan roboh, pada Minggu, 21 November 2021. Rumah semi permanen yang roboh akibat tanah bergerak itu milik Selvi Lintin. Rumah itu terletak di pinggir jalan, depan SDN Mebali, Lembang Ullin, Kecamatan Rembon. “Rumah itu dihuni Ibu Selvi bersam […]

  • Lestarikan Budaya, Anak Muda Ini Rela Rogoh Kocek Jutaan Rupiah untuk Lettoan

    Lestarikan Budaya, Anak Muda Ini Rela Rogoh Kocek Jutaan Rupiah untuk Lettoan

    • calendar_month Rab, 11 Mei 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1.178
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MANOKWARI — Acara puncak Mangrara Banua atau Peresmian Rumah Adat Tongkonan milik Ikatan keluarga Toraja Kabupaten Manokwari dan Rumah Kaki Seribu (Mod Aku Aksa), Senin, 9 Mei 2022, dimeriahkan dengan arakan-arakan puluhan Lettoan. Sekitar 60 Lettoan yang dibuat oleh kerukunan-kerukunan, kelompok, maupun perorangan diarak ke halaman rumah adat yang terletak di Kampung Soribo, Distrik […]

  • Bawa 2,44 Gram Narkoba Jenis Sabu, Warga Tallunglipu Ini Ditangkap Polisi

    Bawa 2,44 Gram Narkoba Jenis Sabu, Warga Tallunglipu Ini Ditangkap Polisi

    • calendar_month Jum, 10 Mei 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 717
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, TALLUNGLIPU — Peredaran narkotika jenis Sabu-sabu di wilayah Kabupaten Toraja Utara semakin mengkhawatirkan. Berkali-kali polisi menangkap para pelakunya, namun yang baru terus bermunculan. Terkini, pada Rabu, 1 Mei 2024, Satuan Reserse Narkoba Polres Toraja Utara menangkap seorang pria berinisial ET alias GL (39), warga Tampo Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu, Toraja Utara. Tidak hanya badannya yang […]

  • Kapolres Tana Toraja Pastikan Penanganan Kasus Kematian Nelson Berjalan Transparan dan Sesuai Aturan

    Kapolres Tana Toraja Pastikan Penanganan Kasus Kematian Nelson Berjalan Transparan dan Sesuai Aturan

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Arsyad Parende
    • visibility 1.044
    • 0Komentar

    Kapolres Tana Toraja AKBP Budi Hermawan menerima Audiensi pengunjuk rasa yang mempertanyakan perkembangan kasus kematian Nelson. (Foto/Arsyad-Karebatoraja)   palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Kepala Kepolisian Resort Tana Toraja AKBP. Budi Hermawan memastikan proses penanganan kasus kematian Nelson, remaja yang ditemukan gantung diri di Makale 11 Maret 2025 lalu berjalan transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku. Penegasan ini […]

  • OPINI: Pro-Kontra Eksekusi Tanah Adat Tongkonan; Antara Hukum Negara dan Keadilan Adat

    OPINI: Pro-Kontra Eksekusi Tanah Adat Tongkonan; Antara Hukum Negara dan Keadilan Adat

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 5.573
    • 0Komentar

    Oleh: Kurniawan Rante Bombang, S.H.,M.H.,CMLC. (Praktisi Hukum) KASUS eksekusi tanah adat, rumah Tongkonan di Toraja kembali mengemuka, menimbulkan pro dan kontra tentang benturan antara hukum negara dan hukum adat. Di satu sisi, ada keharusan untuk menegakkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Di sisi lain, masyarakat adat berjuang mempertahankan warisan leluhur yang tak ternilai, yang […]

expand_less