Puluhan Tahun Tak Diperhatikan Pemerintah, Warga Gari, Lembang Gandangbatu Swadaya Perbaiki Jalan
- account_circle Indra/Arsyad
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025
- visibility 1.657
- comment 0 komentar

Warga Gari, Dusun Sangrandanan, Lembang Gandangbatu, Kecamatan Gandangbatu Sillanan memilih untuk swadaya memperbaiki jalan yang merupakan akses utama ke dusun tersebut. (AP/Kareba Toraja).
palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, GANDANGBATU SILLANAN — Warga Gari, Dusun Sangrandanan, Lembang Gandangbatu, Kecamatan Gandangbatu Sillanan memilih untuk swadaya memperbaiki jalan yang merupakan akses utama ke dusun tersebut.
Jalan poros Rante – Langso yang statusnya Jalan Kabupaten tersebut, sudah puluhan tahun tak tersentuh pembangunan. Padahal jalan ini merupakan akses utama ke dusun Sangrandanan dan jalan penghubung Lembang Gandangbatu dan Lembang Betteng Deata, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja.
Swadaya yang dilakukan masyarakat adalah untuk membeli bahan dan material serta swadaya untuk pekerjaan jalan tersebut.
Masyarakat bahkan membuat papan proyek unik yang viral di media sosial yang berisi informasi soal volume pekerjaan, anggaran yang dibutuhkan, sumber anggaran dan siapa yang akan mengerjakan proyek tersebut yang tak lain dari masyarakat sendiri.
Kepala Dusun Sangrandanan, Efraim Taruk yang dikonfirmasi, Selasa, 9 September 2025 menjelaskan bahwa inisiatif melakukan swadaya dilakukan karena kurang lebih 21 tahun lamanya jalan tersebut tak tersentuh oleh pemerintah.
Rencana pengerjaan jalan tersebut dilaksanakan mulai minggu depan setelah bahan dan material sudah terkumpul di titik terparah yang sangat sulit dilalui kendaraan.
Efraim menyampaikan, sebelumnya pada tahun 2004 pengerjaan jalan berupa pengerasan itu juga dari swadaya oleh masyarakat yang sebagian dibantu oleh pemerintah melalui dana PPIT (Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi).
“Sudah terlalu lama tidak diperhatikan. Ini jalan sudah jadi jalan Kabupaten harus dianggarkan melalui APBD dan sampai sekarang tidak ada bantuan sehingga beberapa warga Dusun Sangrandanan yang di perantauan berinisiatif untuk menggalang dana perbaikan infrastruktur di sini,” terang Efraim.
Lanjut Efraim mengatakan, jalan tersebut menjadi akses utama masyarakat, terutama anak sekolah.
“Kalau hujan malam sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan paginya. Jangankan mobil, motor saja susah karena sangat licin, kasihan anak anak kami yang ke sekolah setiap pagi lewat jalan yang berbahaya seperti ini,” ungkap Efraim.
Terkait swadaya masyarakat, Efraim menyebut jika dana atau material yang terkumpul untuk pengerjaan jalan ini murni dari swadaya warga Dusun Sangrandanan yang berada di perantauan dan masyarakat setempat.
Dana sementara yang terkumpul dari hasil swadaya per hari ini, Selasa, 9 September 2025 sebanyak Rp.90.500.000, dan disalurkan untuk pengerjaan rabat beton sepanjang 150 meter.
“Volume pekerjaan akan disesuaikan kemampuan dana yang terkumpul, jika dana masih bertambah makan volume pekerjaan juga akan ditambah,” tutup Efraim. (*)
- Penulis: Indra/Arsyad
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar