Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » PASKAH; Sebuah Refleksi Atas Kesetiaan, Pengorbanan, dan Terang Kebangkitan Kristus

PASKAH; Sebuah Refleksi Atas Kesetiaan, Pengorbanan, dan Terang Kebangkitan Kristus

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Jum, 7 Apr 2023

TEMARAN malam dan kesunyian meresapi seluruh Taman Getsemani di tentangan Lembah Kidron. Serangga malam pun terdiam sunyi karena kabut gelap yang meliputi seluruh bentangan tanah itu. Di kegelapan yang sunyi dan mencekam itu, segerombolan serdadu bersama penjaga Bait Allah dan Yudas Iskhariot yang dikirim oleh imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tiba di tempat itu. Diterangi nyala obor yang berpendar melawan gelapnya malam, mereka dengan bersenjata pedang dan pentung menangkap dan menyeret Yesus (lih. Mat. 26:47 par). Para murid melarikan diri meninggalkan Yesus sendirian. Itulah drama menyedihkan dari seorang Guru Sejati yang ditinggalkan para murid-Nya. Kini, Dia berjuang sendiri menghadapi hukuman mati dan penderitaan yang tak terperikan.

Saat kita menengok kisah perjalanan Yesus ke belakang, kita akan melihat bahwa Dia memasuki kota suci Yerusalem sebagai raja yang mulia dengan sambutan sorak-sorai, bentangan kain di jalan serta lambaian daum palem yang meriah. Dia menuju bukit Sion memenuhi nubuat nabi Zakharia, “Bersorak-sorailah dengan nyaring hai Putri Sion, bersorak-sorailah hai Putri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zakh. 9:9). Peristiwa indah nan sakral itu dirayakan dalam Minggu Palma, perayaan pertama dalam Pekan Suci. Namun setelah itu, kita akan melihat sebuah drama yang kelam di mana Yesus ditangkap, diadili, disesah dan disalibkan. Dia diam saja dan tidak melawan. Di sini kita bisa mengajukan pertanyaan refleksif, “Mengapa Yesus yang demikian agung dan luar biasa – mampu membuat banyak mukjizat – pada saat itu diam dan tidak melawan? Dia bisa berbuat apa saja dan mendatangnya suatu peristiwa yang ajaib. Namun di saat itu, Dia justru taat dan setia!

Pertanyaan mendasar bahwa Yesus tidak melawan atau lari dari kenyataan itu, kita temukan jawabannya dalam nubuat nabi Yesaya demikian, “Tuhan Allah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang pun tidak mundur. Punggungku kubiarkan dipukuli orang, daguku kuserahkan kepada yang mencabuti janggutku, dan aku tidak memalingkan wajahku dari cercaan dan ludahan. Tuhan Allah menolong aku, dan penghinaan itu takkan menggoncangkan daku” (lih. Yes. 50:5-7a).

Kesetiaan dan ketaan Yesus menampilkan dengan indah sikap batin dari Hamba Yahwe yang tidak lari dari kenyataan sulit dan berat. Dia setia dan taat kepada rencana dan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua manusia. Kesetiaan dan ketaan Yesus pun dengan indah ditunjukkan dalam refleksi rasul Paulus demikian, “…walaupun dalam rupa Allah, (Yesus) tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp. 2:6-8). Kesetiaan dan ketaan Yesus nampak dalam pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus yang ilahi hadir di tengah-tengah dunia yang diliputi kegelapan dosa melalui misteri inkarnasi (lih. Yoh. 1:1-18). Dia adalah membawa terang keselamatan kekal. Manusia yang berdosa tidak mungkin mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Maka Allah yang Maharahim dan Mahakuasa melalui misteri inkarnasi menyatakan solidaritas yang utama kepada manusia dalam diri Putra-Nya Yesus Kristus. Yesus taat dan setia bahkan sampai wafat di atas kayu salib bukan sebagai kematian yang sia-sia tetapi sebagai pengorbanan yang tertinggi untuk menebus dosa-dosa manusia. Yesus rela turun ke alam maut mengalahkan kuasa kegelapan supaya manusia tidak hilang binasa melainkan ditebus dan diselamatkan oleh kebangkitan-Nya. Itulah Terang Paskah yang Abadi. Manusia dilepaskan dari kegelapan dosa supaya mengalami terang kebangkitan Kristus yang mulia.

Merenungkan makna Paskah akan kesetiaan dan pengorbanan Yesus menyelamatkan umat manusia, saya teringat pada pengalaman beberapa tahun silam di Seminari Menengah Santo Petrus Claver Makassar. Saat saya duduk di bangku kelas X seminari waktu itu, seorang misionaris dari Italia datang mengunjungi kami. Dia bercerita pengalaman masa lalunya. Awalnya dia tidak ingin menjadi imam. Dia masuk seminari semata-mata karena dia mau bermain sepak bola. Ketika di seminari, ternyata panggilannya menjadi seorang imam tumbuh subur. Suatu kali dia melakukan pelanggaran dan sebagai konsekuensinya dia dikeluarkan dari seminari. Dia pun menghadap pastor rektor seminari dan memohon supaya diberi kesempatan, jangan dikeluarkan dari seminari. Pastor rektor luluh hatinya dan dia pun diberi kesempatan itu. Dia tekun menjalani masa pendidikan di seminari sampai akhirnya dia ditahbisakan menjadi seorang imam Katolik Roma. Dia pun diutus menjadi misionaris di Indonesia. Tempat penugasannya ada di pedalaman Mentawai.

Di tempat misi itu, dia mengalami situasi yang sangat sulit. Fasilitas minim, medan sangat berat, kondisi hidup sangat memprihatikan. Situasi sulit ternyata tidak mematikan jiwa misionernya. Dia pun mengatakan pada dirinya sendiri, “Eropa yang mapan dan makmur saya tinggalkan dan kini datang di tanah misi yang terpencil dan penuh kesulitan. Namun justru di tanah misi inilah, saya menemukan kepenuhan hidup. Saya boleh berbagi rahmat dengan banyak orang yang terpinggirkan, miskin dan menderita. Saya bisa mewartakan kabar gembira keselamatan Kristus di tempat ini. Inilah keindahan panggilan menjadi seorang utusan Allah.” Kepenuhan imamatnya justru dia temukan di daerah misi yang sulit dan berat. Dia mencintai panggilan ini dan bahagia ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah menyelamatkan umat manusia.

Kisah panggilan misionaris seperti itu mengantar kita pada pada permenungan akan makna pengorbanan dan kesetiaan Yesus. Dia datang ke dunia yang penuh kegelapan, mengorbankan seluruh hidup-Nya sampai wafat di atas kayu salib penghinaan. Namun justru lewat peristiwa itu, Dia mengalahkan kegelapan abadi (baca: maut) untuk membawa terang keselamatan kekal. Kisah sang misionaris menyadarkan kita akan arti panggilan, kesetiaan dan pengorbanan yang total dalam hidup ini untuk menjadi berkat bagi sesama.

Dengan kesetiaan dan pengorbanan yang tulus kita sampai pada kedewasaan iman bahwa hidup ini adalah rahmat dan persembahan bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama.

Semoga Terang Kebangkitan Kristus membawa suka cita bagi kita semua. Selamat Hari Raya Paskah 2023.

Penulis: RD. Aidan P. SidikImam diosesan Keuskupan Agung Makassar.

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • 8 Juli 2025 Pentas Seni Budaya Mamasa di Alun-alun Kota Rantepao

    8 Juli 2025 Pentas Seni Budaya Mamasa di Alun-alun Kota Rantepao

    • account_circle Desianti
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Kabupaten Mamasa ikut ambil bagian dan mendukung “The Legend of Pongtiku” 2025; sebuah event penggugah semangat patriotisme Sangtorayan yang digagas oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI). Event yang kedua kalinya digelar dan berkolaborasi dengan Pemkab Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa ini akan berlangsung dari tanggal 8-11 Juli 2025. Sebagai salah satu […]

  • Pastikan Wisuda Tak Tinggalkan Sampah dan Kemacetan, UKI Toraja Gelar Rapat Koordinasi

    Pastikan Wisuda Tak Tinggalkan Sampah dan Kemacetan, UKI Toraja Gelar Rapat Koordinasi

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Panitia Wisuda Sarjana Semester Genap tahun akademik 2022/2023 UKI Toraja menggelar rapat koordinasi lintas sektor, Jumat, 29 September 2023 di Ruang Rapat Senat, Rektorat UKI Toraja Makale. Rapat koordinasi wisuda semester genap tahun akademik 2022/2023 ini dihadiri pihak internal UKI Toraja, Angota DPRD Tana Toraja Kris HP Lambe’, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, […]

  • Sinergikan dengan Visi Misi, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Ikuti Musrembang Kabupaten Toraja Utara

    Sinergikan dengan Visi Misi, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Ikuti Musrembang Kabupaten Toraja Utara

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara terpilih, Yohanis Bassang dan Frederik Victor Palimbong menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) tingkat Kabupaten yang digelar di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Marante, Jumat, 26 Maret 2021. Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan (yang masa jabatannya akan berakhir pada 31 Maret 2021), menyatakan dirinya sengaja mengundang […]

  • PLTA Malea Kucurkan CSR Senilai Rp 8 Miliar, Program Penghijauan Paling Minim Perhatian

    PLTA Malea Kucurkan CSR Senilai Rp 8 Miliar, Program Penghijauan Paling Minim Perhatian

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — PT Malea Energy, operator Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Malea di Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, baru saja merilis besaran dana CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan. Data besaran dana CSR tersebut disampaikan langsung Pimpinan PT Malea Energy, Victor Datuan Batara kepada sejumlah wartawan di Depot […]

  • Bupati Sebut Pembangunan Alun-alun Kota Rantepao pada Rapat KUA-PPAS 2022

    Bupati Sebut Pembangunan Alun-alun Kota Rantepao pada Rapat KUA-PPAS 2022

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang mengungkapkan empat proyek prioritas beranggaran besar yang akan dikebut pekerjaannya tahun 2022. Keempat proyek strategis tersebut, diantaranya pembangunan Alun-alun Kota Rantepao di lokasi eks pertokoan lama, tengah kota Rantepao. Menurut rencana, alun-alun ini akan mulai dikerjakan tahun depan. Kemudian, pembangunan jembatan kembar di Malango’. Penataan Pasar Bolu […]

  • Laka Lantas di Poros Rantepao – Makale, Ikan Terhambur di Jalanan

    Laka Lantas di Poros Rantepao – Makale, Ikan Terhambur di Jalanan

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, KESU’ — Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) kembali terjadi di jalan poros Rantepao – Makale, tepatanya di KM 8 Buntu Buaya, Lembang Tadongkon Kecamatan Kesu’, Toraja Utara, Senin, 17 Mei 2021 pagi. Andi, warga sekitar menceritakan kronologi kecelakaan lalu lintas bermula saat satu unit motor Honda Megapro dengan Nomor Polisi DW 4161 BQ yang […]

expand_less