Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » OPINI: Pancasila Sebagai Nilai Demokrasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

OPINI: Pancasila Sebagai Nilai Demokrasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 13 Jan 2023

Oleh: Irine Christianita

PENGERTIAN dari demokrasi Pancasila bisa dilihat secara umum dan khusus, serta dilihat dalam Kamus Besar BahasaIndonesia. Pancasilamerupakan demokrasi berdasarkan sila Pancasila dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh.

Secara umum, pengertian demokrasi Pancasila adalah sebuah paham demokrasi yang dilandasi oleh prinsip-prinsip yang ada di dalam Pancasila.Demokrasi Pancasila juga berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong-royong, dengan tujuan kesejahteraan masyarakatnya.

Proses demokrasi Pancasila ini berlangsung dari 1945 hingga1950. Bung Hatta memiliki peran besar dalam tercetusnya Pancasila. Hinggasaat ini pedoman ini diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai pilar utama bagi bangsa Indonesia, falsafah hidup bangsa yang memuat nilai-nilai yang mendeskripsikan jiwa bangsa Indonesia.

Memudarnya nilai-nilai Pancasila menjadi permasalahan bangsa ditengah era globalisasi yang menyajikan begitu banyak hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila.

Ada beberapa nilai-nilai Demokrasi Pancasila, sebagaiberikut:

  1. Pengakuan dan tanggungjawab kepada TuhanYangMaha Esa
  2. Menjamin dan menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa
  3. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara saja, tetapi Pancasila juga menjadi demokrasi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Bangsa Indonesiayang memiliki ciri multi-etnis sudah tidak lagi memiliki filosofi sebagai norma fundamental dari nilai-nilai dalam kehidupan bersama, sementara pengaruh global semakin kuat menerpa bangsa Indonesia. Akibatnya integrasi antar etnis dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia pudar, bahkan hampir runtuh.

Kenyataan itu sebagai wujud kongkrit akibat lemahnya pemahaman terhadap filosofi dan ideologi bangsa, dan terlebih lagi akibat dari perkembangan situasi politik Indonesia yang semakin jauh dari nilai-nilai kebangsaan dan etika politik yang sehat. Olehsebabitu, mari kita coba untuk menggali lagi tentang makna Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bangsa dan negara. Selain itukita bisa melihat eksistensi Pancasila sebagai pemersatu dalam keanekaragaman kehidupan masyarakat Indonesia dan demokrasi separti apa yangdicita-citakan oleh masyarakat untuk mencapai dinamikapolitik yangsesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan nafas humanism. Karenanya Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja. Sekalipun Pancasila memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat diterima oleh semua bangsa. Perbedaannya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara sadar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti bahwa Pancasila adalah milik khas bangsa Indonesia dan sekaligus menjadi identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa Indonesiasendiri, karena Pancasila itu digali dari nilai-nilai luhur yang terkandung dan hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai khusus yang termuat dalamPancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya. Wujud penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menghargai apapun hasil dari musyawarah, ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada, memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah terpilih dan yang menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat.

Tujuan dan cita-cita nasional negara Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia diungkapkan bahwa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dan kemudian membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dari tujuan dan cita-cita Negara Indonesia tersebut terlihat Indonesiatidak hanya menciptakan kebaikan bagi masyarakat Indonesia namun juga ingin mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia (Cholisin,2012:11). Jika ingin mencapai tujuan bangsa maka harus ada Kerjasama antara masyarakat dan juga negara.

Jadi kita sebagai generasi muda bangsa harus bisa membangun Kerjasama yang baik, danbisamembangun generasi-generasi selanjutnya, menjadi generasi yang membela negara, dan pahamakan tanggung jawabnya sebagai generasi bangsa. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan prinsipan nasional terilhami dari sila ketiga Pancasila. Rasa kekeluargaan dalam Negara Republik Indonesia memunculkan persatuan nasional dalam setiap masyarakat. Persatuan nasional juga sangat penting dalam pertahanan negara agar negara dapat kuat saat ada gangguan, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk itu sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai Pancasila.

Berikut beberapa hal yangmenunjukan refleksi pribadi saya tentang tradisi atau kebiasaan bertanggungjawab untuk hal yangharus dilakukan sebagai generasi bangsa dalam bermasyarakat dan bersosialisasi yang sesuai dengan semangat Demokrasi Pancasila. Diharapkan dengan adanya Demokrasi Pancasila di Indonesia bisa meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama warga negaraIndonesia. Tapi sangat disayangkan negara kita masih banyak yang belum bisa bertoleransi antar sesama, bahkan tidak jarang kita temui banyak masyarakat konflik hanya karna perbedaan agama. Ini menjadi salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi ketakutanbagi bangsa, karna perbedaan ini dan masyarakat tidak bisa saling toleransi. Maka itu yang lama-kelamaanakan menghancurkan bangsa.

Itulah pentingnya kita belajar tentang demokrasi Pancasila supaya negara kita menjadi negara yang demokratis. (*)

IRINE CHRISTIANITAMahasiswa Prodi Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Begini Pembagian Zona dan Besaran Tarif SITOR di Toraja Utara

    Begini Pembagian Zona dan Besaran Tarif SITOR di Toraja Utara

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara menetapkan jalur operasional dan tarif kendaraan roda tiga dalam wilayah perkotaan Rantepao. Jalur operasional dan tarif tersebut ditetapkan melalui Peraturan Bupati Toraja Utara Nomor: 412/III/2022 tentang Peraturan Jalur Operasional dan Tarif Angkutan Kendaraan Bermotor Roda Tiga. Dengan ditetapkannya tarif dari pemerintah ini, para pengguna jasa kendaraan roda tiga […]

  • Curi Uang Puluhan Juta di Mappak dan Simbuang, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

    Curi Uang Puluhan Juta di Mappak dan Simbuang, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Aparat Kepolisian Sektor Simbuang Polres Tana Toraja menangkap seorang pemuda berinisial Ern, 19 tahun, warga Simbuang, Selasa, 17 Agustus 2021. Pemuda ini diduga kuat merupakan pelaku pencurian di beberapa rumah warga di Mappak dan Simbuang dalam tiga pekan terakhir. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tana Toraja, AKP H. Samsul Rijal, dalam […]

  • Paskah Kristus; Terang Kebangkitan dan Belajar dari Simon Petrus, Sang Batu Karang Gereja

    Paskah Kristus; Terang Kebangkitan dan Belajar dari Simon Petrus, Sang Batu Karang Gereja

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    “Tu es Petrus, et super hanc petram aedificabo Ecclesiam meam, et portae inferi non praevalebunt adversus eam, et tibi dabo claves regni caelorum” ungkapan dalam versi bahasa Latin ini adalah kata-kata penuh makna dari Sang Guru kepada Simon Petrus. Dalam bahasa Indonesia kita pahami demikian, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku […]

  • Jalan Bersama Orang Muda; Minggu Panggilan dan Perayaan 100 Tahun KWI Kevikepan Toraja

    Jalan Bersama Orang Muda; Minggu Panggilan dan Perayaan 100 Tahun KWI Kevikepan Toraja

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk. 10:2). Amanat panggilan kepada setiap insan untuk bekerja di “Kebun Anggur” Tuhan dilukiskan oleh penginjil Lukas dengan sangat indah. Setiap orang beriman dipanggil dan diutus sebagai “rasul” Kristus Yesus di berbagai lini kehidupan […]

  • Refleksi Natal 2021: Kelahiran yang Membawa Terang Harapan

    Refleksi Natal 2021: Kelahiran yang Membawa Terang Harapan

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    “Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman” adalah seruan nabi Yesaya lebih dari dua ribu tahun yang lalu melukiskan kelahiran Sang Juruselamat yang menghalaukan kabut kegelapan dunia. Seruan harapan ini tetap relevan gaung dan maknanya saat ini di tengah badai covid-19 yang […]

  • Di Era Pilkada Langsung, Belum Ada Bupati di Toraja yang Terpilih Beruntun

    Di Era Pilkada Langsung, Belum Ada Bupati di Toraja yang Terpilih Beruntun

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    JOHANIS Amping Situru adalah satu-satunya orang yang terpilih secara beruntun (berturut-turut) menjadi Bupati Tana Toraja dua periode pada dua era berbeda; pemilihan DPRD dan pemilihan langsung. Diketahui, Johanis Amping Situru memimpin Kabupaten Tana Toraja, periode 2000-2005 dan 2005-2010. Pada periode pertama, 2000-2005, Amping Situru terpilih melalui suara anggota DPRD Tana Toraja. Sedangkan periode 2005-2010, dia […]

expand_less