Kementerian Koordinator PMK Dukung Program Inovasi Penanganan Stunting di Toraja Utara

palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Angka Stunting pada anak Indonesia telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, angka stunting Indonesia sebesar 21,6 persen.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14 persen. Maka dari itu, pemerintah terus gencarkan intervensi baik itu spesifik maupun sensitif.

Berbagai inovasi juga telah dilakukan oleh berbagai daerah salah satunya yang dilaunching  oleh Pemda  Kabupaten Toraja Utara. Dengan menerapkan program Sinergitas Stakeholder dalam Mengatasi Stunting Berbasis Pencegahan (SIKAMASEAN) serta Sistem Informasi Stunting Berbasis Desa dan Kelurahan (SITUNDUAN).

Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jelsi Natalia Marampa berharap dengan adanya kedua program tersebut, Pemda Toraja Utara  lebih gencar lagi untuk atasi stunting di wilayahnya.

Baca Juga  VDB Bertarung dengan JRM di Tana Toraja, Ombas Tunggal di Utara

“Saya berharap dengan adanya inovasi program yang diluncurkan oleh Pemkab Toraja Utara ini dapat mendorong semua pihak  baik organisasi perangkat daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dan  perorangan  untuk berperan membantu menangani stunting di Toraja Utara yang angka stuntingnya nomor 4 tertinggi di Sulawesi Selatan setelah Jeneponto (39.8 %) , Tana Toraja (35.4%), Pangkep (34.2 %),” tutur Jelsi Marampa, saat memberikan sambutan pada Launching Program Inovasi SIKAMASEAN dan SITUNDUAN di Kabupaten Toraja Utara, Senin, 26 Juni 2023.

Untuk diketahui, angka stunting di Kabupaten Toraja Utara adalah 34,1 %.

Menurut Jelsi Natalia Marampa, angka ini masih termasuk kategori sangat tinggi menurut WHO. Oleh karena itu diharapkan komitmen semua pihak mulai dari pimpinan tertinggi di daerah, yakni Bupati sampai Kepala Desa/Lurah serta didukung semua stakeholder.

Baca Juga  Sasar Pemudik, Polres Toraja Utara Gelar Vaksinasi di Pos Pengamanan Lebaran 2022

“Dengan komitmen yang tinggi dan pelibatan semua pihak untuk berperan dalam membantu pelaksanaan intervensi yang dilakukan baik intervensi spesifik maupun sensitve dan perlu dilakukan secara konvergen  serta tepat sasaran,” ujar Jelsi Natalia lebih lanjut.

Jelsi juga  juga berpesan bahwa SIKAMASEAN ini adalah merupakan bentuk dari Bapak/ibu Anak Asuh  Stunting tapi diangkat dalam bahasa daerah setempat.

“Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting merupakan salah satu program pemerintah dalam penanganan balita  stunting  untuk menggalang kepedulian semua pihak baik organisasi maupun perorangan termasuk dunia usaha  untuk peduli dan membantu dengan cara penyediaan makanan bergizi yang mengandung protein tinggi  seperti telor, ikan, daging, susu yang diberikan oleh kader atau petugas kepada balita stunting selama 6 bulan dan bila dilakukan secara teratur tiap hari dan konsumsi anak balita stunting tersebut  terpantau oleh petugas atau kader  maka dalam 6 bulan balita stunting tersebut dapat keluar dari  kategori stunting karena telah mengalami  kenaikan berat badan dan tinggi badan  sudah normal atau sudah di atas standar,” jelas Jelsi Marampa.

Baca Juga  BREAKING NEWS: Pertokoan Lama Rantepao Dirobohkan

Hadir dalam kegiatan Launching Program Inovasi SIKAMASEAN dan SITUNDUAN, diantaranya Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang, Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, Kapolres Toraja Utara AKBP Zulanda, dan Dandim Toraja Utara Letkol Inf. Monfi Ade Chandra, Organisasi Kemasyarakatan seperti IKAT Jabodetabek, organisasi keagamaan, dunia usaha dan seluruh perangkat daerah. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar