“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk. 10:2).

Amanat panggilan kepada setiap insan untuk bekerja di “Kebun Anggur” Tuhan dilukiskan oleh penginjil Lukas dengan sangat indah. Setiap orang beriman dipanggil dan diutus sebagai “rasul” Kristus Yesus di berbagai lini kehidupan dalam konteks yang berbeda-beda untuk menjadi pewarta “kabar suka cita” Kristus. Panggilan itu harus ditaburkan dan ditumbuhkan dalam jiwa setiap orang beriman, terlebih khusus di antara Kaum Muda Katolik.

Pada hari Sabtu-Minggu, 20-21 April 2024, Orang Muda Katolik (OMK) se-Kevikepan Toraja berkumpul di Paroki Kristus Imam Agung Abadi Sangalla’, Tana Toraja. Mereka mengadakan Kegiatan Animasi Minggu Panggilan Sedunia yang ke-61. Total peserta yang hadir sebanyak 805 orang terdiri dari OMK, rohaniwan-rohaniwati (pastor, suster dan frater), mahasiswa STIKPAR Toraja, seminaris TOR Sangalla’ dan tim OMK Kev. Toraja. OMK berasal dari 13 Paroki dan Kuasi Paroki yang ada di Kevikepan Toraja, mulai dari Kuasi Paroki Tondok Ratte, Paroki Deri, Pangli, Nanggala, Rantepao, Bokin-Tombang Lambe’, Nonongan, Rantetayo, Rembon, Sangalla’, Makale, Minanga dan Ge’tengan. Kegiatan Minggu Panggilan yang ke-61 ini mengangkat tema “Jalan Bersama Orang Muda Katolik” dirangkai dengan Perayaan Jubileum 100 Tahun Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Kegiatan dimulai pada hari Sabtu, 20 April 2024, dengan defile peserta yang dimeriahkan drumband SMP Katolik Sangalla’. Peserta berarak menuju ke aula Paroki Sangalla’. Peserta pun mengikuti pemaparan materi dengan tema “Media Sosial dan Kesehatan Mental Kaum Muda” yang dibawakan oleh Fr. Xalastinus Jasper Hanta yang akrab disapa “Frater Anjas.” Dia adalah Frater Tahun Orientasi Pastoral (TOP) Paroki Santo Paulus Ge’tengan. Dia membahas tentang pengaruh media sosial di kalangan generasi milenial sekaligus media sosial sebagai salah satu sarana pewartaan yang efektif di era digital ini. Pada malam hari peserta disajikan materi “Diutus Menjadi Rasul Kristus.”

Pada materi ini ditekankan tentang panggilan dan perutusan setiap orang beriman yang telah dibaptis dan menerima sakramen krisma. Dokumen yang dirujuk sebagai bahan materi adalah Dekrit tentang Kerasulan Awam “Apostolicam Actuositatem” dari Dokumen Konsili Vatikan II. Dekrit ini menekankan tentang dua jenis imamat, yaitu imamat umum yang diterima setiap orang beriman yang dibaptis dan mempunyai tugas perutusan sebagai “rasul” Yesus Kristus; yang kedua adalah imamat khusus yaitu panggilan sebagai imam dan penghayatan hidup bakti sebagai suster dan frater.


Setelah pemaparan materi dektri “Apostolicam Actuositatem” kegiatan dilanjutkan dengan Sharing Pengalaman Panggilan antara para pastor, suster, frater, seminaris TOR, mahasiswa STIKPAR dengan OMK Kev. Toraja. Sharing Panggilan ini merupakan kesempatan untuk saling mengenal, men-sharingkan panggilan dengan pengalaman suka-duka dalam menjawab panggilan Tuhan. Pada pertemuan lanjutan diadakan berbagai pentas seni dari OMK masing-masing paroki. Ada yang menampilkan drama panggilan, pantomim, tarian Toraja, tarian multi etnis, dan sebagainya. Sajian pentas seni ini menampilkan kreativitas dan inovasi kaum muda Katolik.
Pada hari Minggu, 21 April 2024, dimulai dengan Perayaan Ekaristi bersama umat Paroki Sangalla’ yang dipimpin Pastor Bartholomeus Pararak (Vikep Toraja) dengan Pastor Konselebran Pastor John Gratias Pakulayuk (Pastor Paroki Sangalla’), Pastor Aidan Putra Sidik (Moderator Tim Animasi Panggilan), Pastor Hendrik Palimbo (Moderator OMK Kev. Toraja), Pastor Cornell R. Tandiayuk (Rektor Seminari TOR), Pastor Gregorius Mariang Belo (Pastor Vikaris Paroki Makale) dan Pastor Dedimus Dala (Pastor Vikaris Sangalla’). Prosesi perayaan misa didahului oleh anak-anak yang mengenakan busana uskup, pastor, suster, frater dll dengan harapan kecintaan mereka pada panggilan khusus menjadi imam, suster dan frater sudah mulai tumbuh sejak dini. Para pastor, suster dan frater lintas tarekat pun ikut memeriahkan Misa Kudus Minggu Panggilan ini. Ada Pastsor Diosesan Keuskupan Agung Makassar, Pastor Ordo Karmel (O.Carm), Pastor Ordo Fratrum Minorum (OFM), Frater Hamba-Hamba Kristus (HHK), Frater Congregatio Fratrum Beatae Mariae Virginis (CMM), Suster Jesus Maria Josep (SJMJ), Suster Sororum Francisalium Ab Immaculata Conceptione A Beata Matre Dei (SFIC), Suster Biarawati Karya Kesehatan (BKK), Suster Ursulin dan Perserikatan Privat Canonicae a Jesu Domino (CJD).
Setelah Misa Minggu Panggilan dilanjutkan dengan Acara Berbagi Kisah Panggilan ala Podcast yang dikemas apik dan menarik oleh para host yaitu Fr. Anjas, Fr. Derry, Salvius Aris dan Maria Estrella Fritzca. Mereka mengemas pertanyaan-pertanyaan seputar panggilan khusus menjadi pastor, suster dan frater. Dalam acara “Podcast Sharing Panggilan” ini ada yang bertanya tentang ketertarikan awal menjadi pastor, suster atau frater. Tantangan dan pergulatan menjalani panggilan dengan tiga penghayatan kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan. Ada juga pengalaman jatuh cinta, relasi dan suka duka dalam karya panggilan dan perutusan. Semuanya dikemas dengan nuansa ringan dan seru tetapi tetap menampilkan bobot yang berkualitas. Kemeriahan kegiatan Animasi Minggu Panggilan ini menjadi semakin lengkap dengan ice breacking dan theme song dari Tim OMK Kevikepan bersama Pastor Hendrik Palimbo dan timnya. Juga kegiatan ini didokumentasikan dengan baik oleh Tim Komsos Kev. Toraja. Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang yang akrab disapa Pak Ombas menyempatkan diri hadir menyapa dan memotivasi OMK Kev. Toraja sebagai generasi muda penerus tongkat estafet kehidupan menggereja.

Rangkaian kegiatan Minggu Panggilan ini menarik bahwa diselenggarakan di Paroki Kristus Imam Agung Abadi Sangalla’ di mana panggilan menjadi imam, suster dan frater sangat subur dari paroki ini. Lokasi Paroki Sangalla’ pun lazim dikenal dengan sebutan Buntu Salombe’. Nama itu merujuk pada suatu lokasi berbukit di mana ada Gereja Katolik Sangalla’ dan di waktu lampau di tempat ini para misionaris Eropa berkarya dengan mengenakan jubah panjang. Maka nama Buntu Salombe’ sangat kental dengan nuansa religius di mana para misionaris hadir mewartakan kabar suka cita keselamatan Kristus yang dilambangkan oleh jubah putih yang panjang. Dengan demikian, Minggu Panggilan yang diadakan di Buntu Salombe’ Paroki Sangalla’ ini kiranya meneruskan spirit kaum berjubah untuk terus menumbuhkan benih-benih panggilan berkarya di “Kebun Anggur” Tuhan di kalangan Kaum Muda Katolik. Tuhan yang telah memulai karya baik panggilan ini, Dia pula yang akan menyempurnakannya dengan kasih karunia-Nya. (*)
Penulis: RD. Aidan Putra Sidik — Moderator Tim Animasi Panggilan Kevikepan Toraja



Komentar