Holy Door, Konklaf, dan Paus Baru Leo XIV; Perjalanan Ziarah Holy Door (La Porta Santa) Tahun Yubileum 2025
- account_circle RD. Aidan P. Sidik
- calendar_month Sab, 17 Mei 2025

Ribuan peziarah memadati tempat ziarah Bunda Maria di Fatimah, Portugal. (Foto: dok. RD Aidan Sidik).
Keesokan harinya, Jumat 8 Mei 2025 adalah hari terakhir kami di kota Roma. Kami mengunjungi pintu suci (la porta santa) Katedral Santo Paulus Rasul yang ada di luar tembok kota Roma. Dari sana kami menuju ke Gereja Santo Ignatius merayakan misa kudus menutup rangkaian peziarahan kami di kota Roma. Setelah itu kami berbelanja membeli pernak-pernik dan makan siang menikmati hidangan Spaghetti Carbonara dan Pizza Margherita serta Lasange (pasta yang dipanggang di oven) serta daging sapi pilihan berkualitas yang lembut dibakar dengan tekni pembakaran sempurna. Keistimewaan menu lezat itu makin sempurna dengan anggur merah Vino Nobile di Montepulciano yang tak terlupakan. Akhirnya kami menuju ke Bandara Fiumicino Roma dan saat itulah pada pemilihan hari kedua konklaf asap putih membumbung dari cerobong Kapel Sistina di mana Kardinal Robert Francis Prevost dari United State of Amerika terpilih sebagai paus baru dengan nama kepausan Paus Leo XIV.

Basilica Santo Paulus Rasul, Roma
Robert Francis Prevost atau Paus Leo XIV adalah paus ke-267 menjadi paus pertama dari Amerika Serikat dan dari Ordo Santo Agustinus (OSA) dalam sejarah kepausan Gereja Katolik Roma. Ia dilahirkan di Chicago, AS, 14 September 1955 dari ayah Louis Marius Prevost keturuan Francis-Italia dan ibu Mildred Martinez keturunan Spanyol. Paus Leo XIV terkenal sebagai pribadi yang bertutur kata lembut dan menguasai banyak bahasa, yakni Inggris, Spanyol, Italia, Francis dan Portugal serta memiliki dua kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Peru. Tahun 2014 dia diangkat oleh Paus Fransiskus menjadi Uskup Agung di Chicloya, Peru. Di sana dia menunjukkan sosok sebagai pribadi yang peduli pada perjuangan kemanusiaan. Ia menyusuri jalan berlumpur dengan medan yang berat membagikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Di masa pandemi covid-19 yang sangat sulit dia mempelopori pembelian pabrik oksigen untuk menolong dan menyelamatkan banyak nyawa pada masa-masa sulit itu. Saat Paus Fransiskus berkunjung ke Peru tahun 2018 dia bahkan rela berkemah bersama ribuan umat di lapangan terbuka menanti misa bersama Paus Fransiskus. Tahun 2023 Paus Fransiskus menugaskan dia menjadi Perfek Dikasteri untuk para uskup. Tugas ini merupakan posisi sangat strategis di Kuria Roma. Di samping itu, dia pun diberi tugas menjadi Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Tugas-tugas penting di atas di sekitar Vatikan menunjukkan dia adalah sosok yang memiliki kapasitas yang luar biasa. Dia pun sempat mengunjungi Sorong dan Manokwari, Papua Barat, pada perayaan 50 tahun karya misionaris para imam Ordo Santo Agutinus pada tahun 2003. Semoga di masa yang akan datang Paus baru Leo XIV mengunjungi Indonesia lagi. Semoga! Akhirnya kami meninggalkan Italia menuju ke tanah air tercinta Indonesia dengan segudang pengalaman rohani dan luapan kegembiraan akan Paus baru yang terpilih. Viva Santo Padre! Buon viaggio. Il Signore vi benedica!
Penulis: RD. Aidan P. Sidik — Imam diosesan Keuskupan Agung Makassar
- Penulis: RD. Aidan P. Sidik
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar