Holy Door, Konklaf, dan Paus Baru Leo XIV; Perjalanan Ziarah Holy Door (La Porta Santa) Tahun Yubileum 2025
- account_circle RD. Aidan P. Sidik
- calendar_month Sab, 17 Mei 2025

Ribuan peziarah memadati tempat ziarah Bunda Maria di Fatimah, Portugal. (Foto: dok. RD Aidan Sidik).
Zaragoza – Barcelona – Montserrat Spanyol
Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalan menuju ke kota Barcelona. Sebelum tiba di kota Bercelona kami berkesempatan melihat keindahan kota Zaragoza. Selain indah, Zaragoza merupakan situs ziarah paling ikonik di Spanyol. Pada 2 Januari 40 Masehi saat rasul Yakobus – salah satu dari 12 murid Yesus – ketika menyebarkan Injil Yesus Kristus merasa putus asa karena sedikit saja orang yang mau mendengar dan menerima pewartaannya, ia duduk termenung dan berdoa di tepi sungai Erbo. Saat itulah Bunda Maria di atas sebuah pilar menampakkan diri kepadanya serta memberi semangat kepadanya terus berkotbah dan mewartakan Injil Yesus Kristus. Mengenang peristiwa penting tersebut di tempat itu dibangun Basilica de Nuestra Senora del Pilar (Basilica of Our Lady the Pillar). Kami sangat beruntung mengunjungi katedral megah itu dan merayakan ekaristis kudus di sana.
Setelah meninggalkan kota Zaragoza kami melanjutkan perjalanan menuju ke kota Bercelona. Barcelona adalah kota yang sungguh menakjubkan di tepi Laut Mediterania yang memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang sejuk sehingga menjadi tujuan wisatawan paling populer sepanjang tahun di wilayah Catalonia. Setelah santap malam menu Catalonia yang lezat kami pun beristirahat. Keesokan harinya kami memulai perjalanan ziarah yang tak kalah menakjubkannya, yaitu Montserrat. Montserrat adalah sebuah rangkaian bukit batu bergerigi menyerupai gergaji. Di sana ada monasteri (biara) Ordo Benedictine dan terkenal dengan La Moreneta (Black Madonna). La Moreneta (Black Madonna) itu terbuat dari emas tetapi sekarang berwarna hitam karena sekian lama terkena asap dari lilin yang dinyalakan oleh para peziarah. Hal ini menegaskan betapa banyak harapan, doa dan permohonan yang dipanjatkan kepada Allah yang Mahakuasa melalui perantaraan Bunda Maria. Pengalaman merayakan misa kudus dan berdoa dalam keheningan batin di Montserrat ibaratnya menemukan oase penyejuk jiwa dalam peziarahan melintasi padang gurun kehidupan yang gersang dan tandus ini. Rasa hati ingin sekali lagi datang kembali dan menikmati kemegahan alam, keagungan ekaristi, keheningan monasteri dan kesejukan hati yang mendamba rindu akan yang Ilahi.

Zaragoza, Spanyol.
Setelah mengunjungi Montserrat kami kembali ke Barcelona. Di sini, kami dibuat terkagum-kagum oleh Gereja La Sagrada Familia yang dibangun oleh Antonio Gaudio sejak tahun 1883. Gereja ini merupakan salah satu arsitektur paling ikonik di seluruh dunia dengan perpaduan unik gaya gothik tradisional dan modernisme Catalonia yang sangat kaya akan elemen-elemen simbolis. Pembangunan Gereja ini berlangsung lebih dari 140 tahun dengan pendanaan dari sumbangan pribadi dan suka rela sekian banyak tangan yang terulur dan dilanjutkan dengan donasi dari peziarah yang datang berkunjung dan berdoa ke Gereja ini. Ketika kami tiba di bagian depan Gereja, kami menyaksikan patung Yesus, Maria dan Joseph saat Ia dilahirkan di Betlehem di mana pada sisi sebelah kanan ada diorama para gembala dan sebelah kiri diorama tiga majus menyambut dengan penuh suka cita kelahiran Sang Juruselamat. Gambaran diorama itu memperlihatkan dengan jelas bahwa Yesus lahir ke dunia dan merangkul semua orang baik kaya maupun miskin, berpendidikan maupun kurang berpendidikan. Kelahiran-Nya merentangkan tangan kasih merangkul semua orang dari segala suku, golongan dan strata sosial. Ketika memasuki bagian tengah Gereja nampak menjulang pilar-pilar tinggi yang menyerupai pohon-pohon raksasa sehingga ibaratnya kita masuk ke dalam hutan belantara. Pencahayaan dari kaca patri memantulkan warna biru dan merah alami membuat kami tak henti-hentinya berdecak kagum.
Setelah menyaksikan keindahan dan keagunan Gereja La Sagrada Familia, kami pun menuju toko jersey klub sepak bola FC Barcelona. Beberapa rekan kami membeli kaos dan jaket klub “Blaugrana” ini dengan harga yang sangat fantastis. Selanjutnya kami mengikuti city tour dan menikmati keramaian di La Rambla pusat perbelanjaan dan kuliner kota Barcelona. Kami pun memutuskan menonton pertandingan sepak bola semi final Liga Champions antara Barcelona vs Inter Milan di Irish Bar sambil menikmati burger isi daging sapi asap dengan segelas Guinness Beer.
- Penulis: RD. Aidan P. Sidik
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar