FORMAT Unjuk Rasa di Mapolda Sulsel, Desak Penuntasan Sejumlah Kasus Dugaan Korupsi di Toraja

palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKASSAR — Untuk kesekian kalinya, para mahasiswa Toraja di Makassar yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Toraja (FORMAT) Makassar menggelar aksi unjuk rasa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Terbaru, mereka melakukan aksi unjuk rasa pada Jumat, 19 November 2021.

Selain menyambut kedatangan Kapolda Sulsel yang baru, Irjen Pol. Nana Sujana, para mahasiswa ini mendesak Polda Sulsel untuk segera menuntaskan sejumlah kasus dugaan korupsi di Toraja yang sudah dilaporkan sebelumnya.

Beberapa kasus dugaan korupsi yang dianggap mandek penyelesaiannya di Polda Sulsel, diantaranya dugaan korupsi pengadaan baju olahraga di lingkup SKPD di Kabupaten Tana Toraja, dugaan korupsi penataan kawan wisata religi patung Yesus Memberkati di Burake Tana Toraja, dugaan korupsi pembangunan TPA Nanggala di Kabupaten Toraja Utara, dugaan korupsi  peningkatan jalan Bittuang – Bolokan dan dugaan korupsi pembebasan lahan Bandara Buntu Kunyi Mengkendek.

Baca Juga  Komplotan Pencuri Nasabah Bank Lintas Provinsi Dilumpuhkan di Toraja Utara

Dalam aksi tersebut Forum Mahasiswa Toraja ( Format ) Makassar mendesak Kapolda Sulsel yang baru untuk segera mengusut tuntas segala kasus dugaan  korupsi di Toraja yang sudah lama mengendap alias mandek di Polda SulSel serta meminta Kapolda Baru segera mengevaluasi kinerja Polres Tana Toraja dalam penanganan beberapa kasus dugaan korupsi di Toraja.

“Kami mewakili masyarakat Toraja  mengungkapkan kekecewaan dan menganggap bahwa Polda Sulsel sebagai institusi penengak hukum tidak serius  dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Toraja, karena banyak kasus sudah berlarut-larut bahkan bertahun-tahun hanya berjalan di tempat. Ini tentunya menjadi preseden buruk terhadap insititusi penegak hukum seperti kepolisian,” tegas Wahyu Pratama, Koordinator Lapangan Aksi.

Wahyu mengatakan kedatangan mereka di Polda Sulsel sebagai bentuk konsistensi FORMAT dalam mengawal kasus korupsi di Toraja sekaligus ingin menyampaikan kepada Kapolda Baru bahwa banyak pekerjaan rumah yang harus menjadi skala prioritas untuk dituntaskan.

Baca Juga  Kerugian Negara Dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan Bangkelekila-To'yasa Capai Rp 1,1 Milyar

“Untuk itu, kami berharap Kapolda Sulsel yang baru Bapak Irjen Pol. Nana Sujana bisa menjadi energi dan semangat baru dalam pemeberantasan korupsi di Sulsel, terkhusus di Toraja,” lanjut Wahyu.

Setelah menyampaikan orasi, perwakilan FORMAT diterima untuk berdialog dengan pihak Direktur Kriminal Khusus. Dalam dialog tersebut Format diterima langsung oleh Kanit III Tipikor, Hatta didampingi beberapa penyidik Tipikor Krimsus Polda Sulsel.

Dalam pertemuan tersebut Kanit III Tipikor menjelaskan  bahwa  beberapa dugaan kasus korupsi tersebut, antara lain dugaan kasus pembebasan lahan Bandara Buntu Kunyi Mengkendek sudah P-21. Sementara kasus dugaan korupsi pengadaan baju olahraga untuk lingkup SKPD Tana Toraja masih dalam tahap penyidikan dan sudah ada hasil audit kerugian negara. Kemudian kasus dugaan korupsi penataan kawasan wisata religi Patung di Buntu Buraka Tana Toraja pembangunan TPA Naggala Kabupaten Toraja Utara dan kasus dugaan Korupsi Peningkatan jalan Bittuang – Bolokan pihak tipikor tidak mengetahui secara mendetail posisi dan kelanjutan kasus tersebut dan akan dicek ulang.

Baca Juga  Atlet Karate Polres Tana Toraja Raih 5 Emas dan 3 Perak pada Kejurda Inkanas Kapolda Cup 2023

Setelah melakukan dialog, FORMAT langsung memasukkan laporan kasus dugaan korupsi penyalagunaan anggaran dana covid-19 Tahun 2020 di Ruangan Pengaduan/SekretariatUmum. Laporan dibuat berdasakan investigasi dan laporan masyarakat serta analisas laporan hasil pemeriksaan keuangan daerah (LHP) oleh Badan Pemeriksa Keuagan Republik Indonesia ( BPK RI ) dan hasil Pansus DPRD Tana Toraja.

“Dan kami berharap laporan  ini segera dintindak lanjuti oleh Polda Sulsel sebagai bentuk keseriusan memberantas korupsi di Toraja,” tegas Taufik, salah satu pengurus FORMAT. (*)

Penulis: Desianti/Rls
Editor: Arthur

Komentar