palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando meresmikan penggunaan Gedung Perpustakaan Moderen di Tana Toraja, Senin, 30 Mei 2022.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita lalu dilanjutkan dengan peninjauan gedung perpustakaan berlantai tiga tersebut.

Beberapa agenda kegiatan juga digelar sebagai rangkaian peresmian gedung perpustakaan moderen tersebut diantaranya pengukuhan Ibu Wakil Bupati Tana Toraja, Dr. Erni Yetti Riman, SKM, M. Kes sebagai Bunda Literasi.
Kegiatan lainnya adalah pencanangan Gerakan Sejuta Buku yang ditandai dengan penabuhan gendang oleh Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung lalu dilanjutkan penyerahan 2.500 buku secara simbolis oleh Anggota DPR RI Komisi X Mitra Fakhruddin, 1.000 buku tahap pertama dari Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dan penyerahan 1 unit mobil perpustakaan keliling oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI kepada Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung.

Kegiatan lainnya adalah penandatanganan MoU antara UKI Toraja dan Perpustakaan Nasional lalu ditutup dengan talkshow yang menghadirkan 5 narasumber, diantaranya Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Anggota DPR RI Komisi X Mitra Fakhruddin, Bunda Literasi Dr. Erni Yetti Riman, SKM, M. Kes, dan Anggota DPRD Tana Toraja, Kristian HP Lambe.


Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung dalam sambutannya mewakili pemerintah daerah dan masyarakat berterimakasih atas hadirnya kantor layanan perpustakaan Tana Toraja.
“Sebagai bentuk dukungan terhadap hadirnya gedung ini, saya langsung sambut dengan mengajak seluruh pihak untuk melengkapi isinya (buku) melalui gerakan satu juta buku dengan mengajak semua orang berdonasi buku ke perpustakaan Tana Toraja,” ungkap Theofilus Allorerung.
“Budaya orang Toraja adalah budaya lisan, sehingga ini juga menjadi tantangan bagi para akademisi dan profesional kedepan bagaimana melakukan penggalian nilai-nilai budaya Toraja melalui perpustakaan digital yang ada,” katanya lebih lanjut.

Theofilus Allorerung mengatakan Visi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja adalah Bangkit Tangguh Produktif namun bagaimana bisa kita akan produktif kalau budaya membaca sangat rendah.
“Contohnya ASN, jangankan mau membaca pengetahuan baru, membaca buku peraturan saja jarang, maka mustahil mau melahirkan inovasi dan kreativitas, sehingga inilah yang menjadi tantangan ke depan,” katanya.
“Oleh karena itu, kepada semua jajaran pemerintahan, Perguruan Tinggi dan satuan pendidikan, jangan sia-siakan gedung ini. Ajaklah mahasiswa ke sini, kalau perlu jadikan salah satu syarat pemberian nilai tentang kunjungan ke perpustakaan,” pungkas Theofilus.
Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando meminta agar gedung Perpustakaan Moderen yang dibangun di Tana Toraja menjadi pusat pembelajar bagi semua kalangan mulai dari masyarakat yang terdidik hingga masyarakat yang tidak tidak mampu masuk pendidikan formal.
Syarif Bando mengatakan pembangunan Perpustakaan ini dalam rangka mempercepat salah satu agenda nasional yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia sehingga tugas kita bersama bagaimana meningkatkan indeks literasi masyarakat melalui gerakan nasional pembudayaan kegemaran membaca,” terang Syarif Bando.
“Jadikanlah Perpustakaan ini tempat belajar untuk kita semua, apapun bisa dipelajari disini mulai dari bedah buku hingga latihan beternak,” katanya menutup sambutan. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur



Komentar