Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Adat dan Budaya » Dicuekin Pengadilan Makale, Mahasiswa dan Keluarga Tongkonan Ka’pun Mengadu ke DPRD

Dicuekin Pengadilan Makale, Mahasiswa dan Keluarga Tongkonan Ka’pun Mengadu ke DPRD

  • account_circle Arsyad/Monik
  • calendar_month 23 jam yang lalu
  • visibility 484
  • comment 0 komentar

Mahasiswa dan Keluarga Tongkonan Ka’pun audiensi dengan Pimpinan dan Anggota DPRD yang juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja. (Foto:Monik-Karebatoraja)

 


palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Setelah menggelar unjuk rasa di Kantor Pengadilan Negeri Makale, 01 Oktober 2025 lalu, Mahasiswa dan Keluarga Tongkonan Ka’pun melanjutkan aksinya di Kantor DPRD Tana Toraja, Kamis 02 Oktober 2025.

Aksi lanjutan di DPRD Tana Toraja ini adalah respon atas jawaban dan penerimaan yang kurang memuaskan yang diterima mahasiswa dan keluarga Tongkonan Ka’pun  saat menggelar unjuk rasa di Kantor PN Makale.

Bagaimana tidak, pihak PN Makale dalam hal ini Panitera dan Juru bicara PN Makale justru meninggalkan massa aksi saat sedang berdialog dan massa aksi hendak menunjukkan beberapa bukti ke pihak PN Makale yang dinilai tidak konsisten dengan keputusannya.

Demo dalam rangka mengawal sidang perlawanan yang diajukan pihak Tongkonan Ka’pun ini semakin menyulut emosi massa aksi saat massa aksi mengetahui bahwa sidang kembali diundur ke tanggal 16 Oktober 2025.

Ditengah ketidakpastian sidang yang diundur, massa aksi justru menerima surat pemberitahuan pelaksanaan eksekusi yang dijadwalkan tanggal 08 Oktober 2025 yang membuat massa aksi semakin emosi.

Bahkan mahasiswa dan keluarga Tongkonan Ka’pun yang bertahan hingga pukul 21.00 WITA malam harus pulang dengan kecewa setelah pihak PN Makale tidak lagi mau menemui massa aksi.

Bahkan diduga panitera PN Makale keluar dengan cara mengelabuhi pengunjuk rasa yakni keluar dari Kantor PN Makale dengan bantuan kendaraan Kepolisian.

Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar di Kantor DPRD Tana Toraja bertujuan untuk meminta dukungan dari Pemerintah Daerah agar Tongkonan Ka’pun tidak dieksekusi.

Setelah menyampaikan orasi didepan Kantor DPRD Tana Toraja, massa aksi diterima Pimpinan DPRD bersama Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja di Ruang Rapat Paripurna DPRD Tana Toraja.

Rapat ini dihadiri Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg, Wakil Bupati Erianto L. Paudanan, Ketua DPRD Tana Toraja Kendek Rante, Wakapolres Tana Toraja Kompol A. Madenanri, Forkopimda, serta sejumlah anggota DPRD.

Ketua DPRD Tana Toraja Kendek Rante merespon aspirasi massa aksi dan menyanpaikan akan segera berkoordinasi kepada pihak terkait untuk mencari solusi terbaik atas masalah ini.

Sementara itu Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg juga merespon dan menyampaikan bahwa dirinya juga merasakan apa yang menjadi keresahan massa aksi.

Zadrak menyampaikan jika pihaknya sedang menyusun agenda “Kombongan” yang bisa dihadir berbagai pihak termasuk diaspora.

“Sebelumnya kami juga sudah mendorong ramperda mengenai adat. Saya mohon dukungan semua pihak agar bisa berjalan lancar. Terus terang, saya sangat sedih melihat situasi saat ini, tetapi inilah hukum,” kata Zadrak.

Sementara itu, Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto L. Paudanan, menegaskan bahwa Pemerintah Daerah tidak memiliki kewenangan mencampuri putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkrah).

“Kami turut prihatin dengan kondisi saat ini, jika kami punya kewenangan untuk mendobrak, pasti sudah kami lakukan, tetapi hukum dan kekuasaan tidak boleh dicampuradukkan, eksekutif dan legislatif tidak bisa mengintervensi.” Tutur Erianto L. Paundanan.

Erianto menyebut bahwa pihaknya sudah pernah memanggil kedua belah pihak untuk membicarakan adanya kemungkinan jalur damai namun yang hadir hanya termohon eksekusi. (*)

  • Penulis: Arsyad/Monik
  • Editor: Arthur

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemprov Sulsel Bantu Pembangunan Pintu Gerbang Kabupaten Toraja Utara

    Pemprov Sulsel Bantu Pembangunan Pintu Gerbang Kabupaten Toraja Utara

    • calendar_month Kam, 4 Agu 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 774
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Selain bantuan keuangan untuk pembangunan jalan kabupaten senilai Rp 20 miliar, pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga membantu pembangunan pintu gerbang Kabupaten Toraja Utara. Bantuan yang diberikan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sulselbar ini diserahkan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman kepada Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang di sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun ke-14 […]

  • Sukses Digelar, Tokoh Masyarakat Marinding Apresiasi Event Grastrack dan Motocross Reitama Group

    Sukses Digelar, Tokoh Masyarakat Marinding Apresiasi Event Grastrack dan Motocross Reitama Group

    • calendar_month Sel, 27 Agu 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 921
    • 0Komentar

    Foto panitia bersama owner Reitama Grup setelah pengumuman hasil juara Grasstrack & Motocross Championship 2024. (foto: Ind/kareba-toraja). palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MENGKENDEK — Event Balap Motor bertajuk Grasstrack dan Motocross Championship 2024 di Sirkuit Reitama Landopio Lembang Marinding Kecamatan Mengkendek sukses digelar, Sabtu – Minggu, 24 s/d 25 Agustus 2024. Event balap Motor Cross ini memperlombakan 16 kelas […]

  • Makna Kunjungan Kardinal Ignatius Suharyo ke Toraja (1)

    Makna Kunjungan Kardinal Ignatius Suharyo ke Toraja (1)

    • calendar_month Jum, 3 Jan 2025
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 751
    • 0Komentar

    Oleh: RD Aidan Sidik CUACA yang cerah dengan semilir angin Pantai Losari yang menawan mewarnai kedatangan Ignatius Kardinal Suharyo di Kota Makassar pada hari Jumat 27 Desember 2024. Kardinal Suharyo sekaligus Uskup Agung Jakarta (KAJ) kemudian menginap di Keuskupan Makassar jalan Thamrin 5-7 Makassar. Beliau disambut oleh Mgr. Fransiskus Nipa, Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar […]

  • UKI Toraja dan YESMa Susun SOP Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi

    UKI Toraja dan YESMa Susun SOP Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi

    • calendar_month Kam, 11 Sep 2025
    • account_circle Arsyad Parende
    • visibility 1.008
    • 0Komentar

    UKI Toraja dan YESMa Susun Standar Operasional prosedur Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi. (Foto:MultimediaUKIToraja)   palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) terus melakukan upaya untuk menciptakan kampus yang ramah dan aman dari segala bentuk kekerasan sesuai Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024. Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 adalah peraturan yang […]

  • Porprov Sulsel 2022; Toraja Utara Sudah Kumpulkan 2 Medali Emas, 1 Perak, dan 2 Perunggu

    Porprov Sulsel 2022; Toraja Utara Sudah Kumpulkan 2 Medali Emas, 1 Perak, dan 2 Perunggu

    • calendar_month Ming, 23 Okt 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 522
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, SINJAI — Kontingen Toraja Utara mulai mendulang pundi-pundi medali pada hari kedua gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel, yang berlangsung di Sinjai dan Bulukumba. Dua atlet Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo,  Sulistiawati (U.53 putri) dan Andre Permana Pasaru (U.58 putra) berhasil meraih medali emas  untuk Kabupaten Toraja Utara. Sulistiawati dan Andre tampil sebagai juara pada […]

  • Pemuda Katolik Toraja Minta Politisi Tidak Gunakan Politik Identitas di Pilkada

    Pemuda Katolik Toraja Minta Politisi Tidak Gunakan Politik Identitas di Pilkada

    • calendar_month Sel, 26 Mar 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 394
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tana Toraja meminta semua pihak, terutama elemen-elemen yang terkait politik tidak menggunakan politik identitas dalam Pilkada serentak tahun 2024. Karena jika hal itu dilakukan menyisahkan residu politik yang menyebabkan kerukunan masyarakat Toraja terganggu, bahkan terkoyak, akibat Pilkada. “Itu adalah harga yang  sangat mahal dan tidak sepadan untuk dikorbankan […]

expand_less