Cerita Menegangkan Jurnalis Kareba Toraja, Arsyad Parende Ikut Evakuasi Puluhan Warga dari Kepungan Banjir di Makale

Menjadi jurnalis dan pecinta alam serta pekerja sosial memang berat. Pada momen tertentu, bencana alam misalnya, cukup sulit memilih antara menolong korban atau melakukan liputan. Itulah yang dialami jurnalis Kareba Toraja, Arsyad Parende pada peristiwa banjir yang terjadi di Makale, Tana Toraja, Minggu, 25 Februari 2024 malam.

Awalnya, Arsyad meliput dan melakukan siaran langsung situasi banjir di sekitar Jalan Starda dan jembatan. Kemudian, dia mendapat informasi bahwa di daerah Garonggong, Lapangan, dan Kampis, situasinya parah. Dia lalu mengumpulkan beberapa anggotanya dari KPA Anak Rimba Toraja untuk membantu evakuasi warga yang terjebak di rumah dan kos-kosan.

“Momen paling menegangkan tadi malam saat kami mengevakuasi sekitar 13 orang warga, terdiri 2 balita, 2 anak kecil, 2 lansia, dan 3 ibu, dan selebihnya perempuan dewasa yang terjebak banjir setinggi leher dan arus deras karena lokasi rumahnya pas bersebelahan dengan sungai di belakang Toko Makmur, Kampis Makale. Evakuasi juga hanya menggunakan rakit yang diikat dengan ban karena lokasinya sempit sementara perahu Basarnas dan perahu dari potensi SAR belum tiba di lokasi,” cerita Arsyad mengenang.

Baca Juga  HUT ke-15 Kabupaten Toraja Utara; Dapat Bantuan Rp 8 M, Banyak Kursi Kosong

Setelah mengevakuasi 13 warga itu, Arsyad kembali turun bersama perahu Tim SAR untuk melanjutkan evakuasi terhadap warga yang terjebak.

“Susahmi saya ingat. Puluhan jumlahnya. Yang banyak itu warga yang tinggal di sekitar bekas lapangan Makale yang terjebak di rumah dan kamar kost. Ada sekitar 5 orang itu yang pingsan saat dievakuasi. Mungkin karena trauma dengan air besar. Ambulance RS Lakipadada juga standby mengantar ke rumah sakit,” tutur Arsyad lebih lanjut.

Banjir bandang melanda Kota Makale pada Minggu, 25 Februari 2024 malam. Ketinggian air mencapai satu meter lebih. Hingga batas leher orang dewasa. Di beberapa titik bahkan lebih tinggi lagi. Daerah terdampak parah, diantaranya sekitar Lapangan Makale, Kampung Pisang (Kampis) hingga ke Jalan Sa’tandung dan Jalan Starda.

Baca Juga  Dari 38 Kasus Positif PMK di Tana Toraja, Sisa 7 Ekor Kerbau yang Masih Sakit

Arsyad Parende adalah jurnalis yang sudah cukup lama bekerja di Kareba Toraja. Dia bersama timnya juga sudah banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan, termasuk mencari orang tenggelam, mencari orang hilang, dan bencana alam lainnya di Toraja.

Bahkan pada peristiwa gempa dan tsunami tahun 2018 di Palu, Sulawesi Tengah, dia berangkat untuk bergabung bersama Tim SAR melakukan pencarian dan evakuasi korban tertimbun di sana. Dia juga ikut mengatarkan bantuan kemanusiaan dari Toraja saat gempa dan tsunami di Lombok, NTB tahun 2018. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar