Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Foto » BERITA FOTO: Berwisata Durian Musang King ke Nanggala, Toraja Utara

BERITA FOTO: Berwisata Durian Musang King ke Nanggala, Toraja Utara

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Sel, 2 Mei 2023

Namanya Durian Musang King. Disebut demikian karena durian ini memang agak berbeda dengan durian pada umumnya. Rasanya juga beda. Legit dan creami. Tektur buahnya lebih tebal dan lembut. Tidak bikin bosan. Juga tidak memabukkan.

Menurut literatur, durian ini aslinya dari Malaysia. Memiliki nama lain Mao Shan Wang, yang arti harafiahnya “Raja Kucing”. Juga dikenal dengan sebutan Raja Kunyit, karena warna dagingnya yang dominan kuning seperti kunyit. Tapi banyak orang juga menyebut durian Raja Kunyit sebagai Musang King, merujuk pada lokasi pohon induk durian yang berlokasi di dekat Gua Musang di Kelantan.

Popularitas durian musang king juga sampai ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Indonesia. Banyak orang rela merogoh kocek dalam demi menikmati durian ini. Di Indonesia, durian Musang King dijual dalam kondisi utuh maupun beku untuk daging buahnya saja. Di situs belanja online, durian musang king utuh ada yang dibanderol Rp 1,2 juta.

Namun, pemilik kebun durian Musang King yang terletak di Dusun To’letok, Lembang Basokan, Kecamatan Nanggala, Toraja Utara, Yohanis Tiangka, mengaku bibit durian yang ditanam di kebun miliknya seluas kurang lebih 2 hektar itu, diperoleh dari pusat pengembangan bibit Institut Pertanian Bogor, 19 tahun lalu.

“Saya beli di IPB Bogor. Waktu itu harganya masih Rp 50 ribu per stek (koker bibit),” cerita Yohanis saat dikunjungi di kebunnya, Sabtu, 30 April 2023.

Yohanis menyebut, di kebun seluas kurang lebih 2 hektar yang letaknya di pinggir jalan poros Basokan ini, terdapat sekitar 300 pohon durian Musang King. “Saya beli itu hari 500 bibit, tapi yang tumbuh dan hidup sampai sekarang tinggal sekitar 300 pohon,” katanya.

Saat ini, pohon durian Musang King milik Yohanis Tiangka itu, sedang berbuah. Sangat lebat. “Tahun ini buahnya cukup banyak. Yang saya sudah ikat tali itu sekitar tiga ribu buah. Belum terhitung yang saya belum ikat,” terang Yohanis.

Dia mengaku, mengikat buah-buah durian dengan tali agar memudahkan dalam memanen. Kemudian, untuk menjaga agar buah durian tidak langsung jatuh ke tanah. Karena, konon, jika buah durian Musang King terjatuh ke tanah, kadar alkoholnya naik dan kurang enak dimakan.

Durian Musang King, menurut Yohanis, daya tahannya lebih lama. Berbeda dengan durian Montong dari Thailand. “Bisa satu minggu bertahan. Tapi paling baik dikonsumsi di hari ketiga atau keempat setelah jatuh dari pohon,” terangnya.

Saat ini, lokasi kebun durian milik Yohanis sudah seperti objek wisata. Banyak orang datang makan durian sambil berwisata. Sebab, selain tergoda oleh pesona durian Musang King, area sekitar kebun maupun pemandangan alam selama perjalanan, juga cukup bagus. Segar, alami, dan asri.

Yohanis mengaku, saat ini, harga durian miliknya masih belum sebanding dengan yang dijual di supermarket atau situs-situs online. Dia baru menjual seharga Rp 50 ribu per kilogram. Itu pun banyak koortingnya. Misalnya, satu buah dengan berat 3,7 kilogram, pengunjung hanya membayar 3 kilogramnya saja.

“Ya, kita ini lokasinya cukup jauh dari kota. Menjual dengan jaringan online juga kita belum mampu. Jadi kita jual dengan harga seadanya saja,” keluhnya.

Undang Presiden Joko Widodo

Meski secara ekonomi, nilai durian Musang King milik Yohanis masih kecil, namun dia memiliki mimpi besar. Melihat produksi buah durian yang ada di kebunnya, Yohanis berkeinginan agar semua masyarakat di sekitar bisa memiliki pohon durian. Juga lahan-lahan tidur di Lembang Basokan, yang letaknya berada di kaki Gunung Rangri.

“Durian di kebun saya ini, walaupun buahnya sangat lebat, tapi dia tetap menjadi yatim piatu jika tidak dikembangbiakan atau diperluas area tanamnya. Tapi kalau lahan-lahan tidur di sekitarnya diisi dengan durian Musang King komoditi ekspor, saya yakin akan membawa manfaat ekonomi yang sangat baik kepada masyarakat,” harap Yohanis.

Dia pun meminta agar Presiden Joko Widodo bisa menyempatkan diri untuk datang ke kebunnya atau kampungnya. Untuk melihat langsung bagaimana potensi pengembangan durian Musang King.

“Kalau pemerintah melakukan intervensi dan wilayah ini menjadi hutan durian. Saya yakin kita memiliki komoditas ekpor yang bisa diandalkan. Dengan begitu, ekonomi masyarakat akan meningkat,” pungkas Yohanis. (*)

Penulis/Editor: Arthur

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Rektor UKI Toraja Lantik Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Program Studi, Berikut Nama-namanya

    Rektor UKI Toraja Lantik Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Program Studi, Berikut Nama-namanya

    • account_circle Monika Rante Allo
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, KESU’ — Rektor Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) Prof Dr Oktovianus Pasoloran, SE M.Si, Ak.CA secara resmi melantik pejabat struktural UKI Toraja masa bakti 2025-2030, Sabtu 22 Maret 2025 bertempat di Aula Gedung Tangmentoe, Angin-Angin, Kec. Kesu, Kabupaten Toraja Utara. Pelantikan dan reorientasi diawali dengan ibadah lalu dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan (SK) […]

  • Polres Tana Toraja Dukung Pelaksanaan Retnas Pemuda Katolik dan Jambore Wisata Nasional

    Polres Tana Toraja Dukung Pelaksanaan Retnas Pemuda Katolik dan Jambore Wisata Nasional

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo, menggelar audiens dengan Pemuda Katolik Komisaris Cabang Tana Toraja dan Toraja Utara yang dirangkaikan dengan kegiatan Jumat Curhat di Cafe Kaboro Makale Kabupaten Tana Toraja, Jumat, 14 Juli 2023. Audiens diikuti oleh para Kepala Satuan Fungsional, Kasi Propam dan anggota Jajaran Polres Tana […]

  • Dalam 4 Bulan, 9 Warga Tenggelam di Sungai di Toraja

    Dalam 4 Bulan, 9 Warga Tenggelam di Sungai di Toraja

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Intan, warga Siguntu, Makale Utara yang merupakan siswa SMA Negeri 1 Tana Toraja ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di objek wisata air terjun Sarambu Ratte, Lembang Balla, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja, Kamis, 1 Juni 2023. Dalam catatan KAREBA TORAJA, remaja putri yang pergi ke Sarambu Ratte dalam rangka berwisata ini, merupakan korban […]

  • Truk Tabrak Sitor di Rantepao, 1 Orang Meninggal Dunia

    Truk Tabrak Sitor di Rantepao, 1 Orang Meninggal Dunia

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban jiwa terjadi di Jalan Mapanyukki, Kelurahan Rantepao, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Senin, 26 April 2021. Seorang pengemudi taksi motor (sitor) meninggal dunia setelah sitor yang dikendarainya dan memuat dua penumpang dilindas oleh truk Mitsubisi warna kuning sekitar pukul 04.00 Wita. Data yang diperoleh palevioletred-llama-408678.hostingersite.com dari Satuan […]

  • Prihatin dengan Kondisi Kampung Halaman, Jurnalis Ini Calonkan Diri Jadi Kepala Lembang (Desa)

    Prihatin dengan Kondisi Kampung Halaman, Jurnalis Ini Calonkan Diri Jadi Kepala Lembang (Desa)

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Salah satu jurnalis di Tana Toraja, Titus Samara mendaftarkan diri menjadi bakal calon Kepala Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale Selatan, Sabtu, 3 Juli 2021. Jurnalis salah satu media online di Tana Toraja ini siap berkompetisi di ajang pemilihan Kepala Lembang Randanbatu, periode 2021-2027,  sebagai komitmen untuk berdiri di tengah-tengah masyarakat memperjuangkan kepentingan masyarakat […]

  • Bukan Alphard, Bupati Toraja Utara Akan Gunakan Mobil Listrik yang Ekonomis dan Ramah Lingkungan

    Bukan Alphard, Bupati Toraja Utara Akan Gunakan Mobil Listrik yang Ekonomis dan Ramah Lingkungan

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong menyatakan dirinya akan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional. “Bukan Alphard, tapi mobil listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan,” jelas Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong, saat dikonfirmasi KAREBA TORAJA, Minggu, 30 Maret 2025. Jawaban Dedy ini sekaligus meluruskan mis-informasi yang beredar di masyarakat tentang […]

expand_less