Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Diaspora » Beginilah Perjuangan Bidan Asal Toraja Bantu Persalinan di Tengah Hutan Papua

Beginilah Perjuangan Bidan Asal Toraja Bantu Persalinan di Tengah Hutan Papua

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Rab, 1 Jun 2022

palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MERAUKE — Keterbatasan sarana dan kondisi medan yang keras tidak membuat bidan Suria Ningsih Bela Sirenden putus asa atau patah semangat. Bahkan, bidan asal Sa’dan Matallo, Toraja Utara, Sulsel ini, melakukan segala upaya yang dia bisa untuk membantu sesama yang membutuhkan bantuan medis di pedalaman Papua.

Kepada palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, Rabu, 1 Juni 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Bidan Suria Ningsih Bela Sirenden menceritakan perjuangannya membantu persalinan salah seorang warga dengan fasilitasi kesehatan seadanya dan dilakukan di alam terbuka di salah satu wilayah terjauh di Kabupaten Merauke, Papua.

Bidan yang akrab dipanggil Bela ini bertugas sebagai tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Merauke, tepatnya di Puskesmas Waan yang terletak di Pulau Kimaam, Distrik Waan, Kabupaten Merauke, Papua.

Untuk sampai ke tempat tugasnya, Bidan Bela harus menempuh perjalanan selama 3 – 4 jam dengan menggunakan speedboat.

Dalam satu unggahannya di media sosial, Rabu, 1 Juni 2022, Bidan Bela bersama seorang rekannya bernama Bidan Noni baru saja membantu persalinan salah seorang warga.

Yang mengharuhkan adalah persalinan tersebut dilakukan di alam terbuka dengan penerangan seadanya dan dengan dukungan fasilitasi kesehatan seadanya, bahkan proses persalinan hanya dengan beralaskan rumput.

Alumni D3 Kebidanan dari Akademi Kebidanan Nusantara Jaya Makassar tahun 2016 ini menceritakan persalinan di alam terbuka ini terpaksa dilakukan karena jarak Puskesmas yang cukup jauh, sementara proses persalinan harus segera dilakukan demi keselamatan ibu dan bayinya.

Dalam unggahannya, Bidan Bela menceritakan proses persalinan yang begitu luar biasa dimana dia bersama rekannya harus berjalan bahkan berlari di tengah hutan yang gelap demi sampai ke lokasi tempat pasien. Bahkan mereka sempat bingung menemukan posisi pasien karena kondisi gelap dan berada di tengah hutan.

“Proses persalinan di alam terbuka dengan tindakan dan peralatan seadanya, dimana jarak rumah Ibu ke Faskes cukup jauh. Terlambatnya tindakan suami siaga dan pantangan adat istiadat setempat yang begitu kental bagi seorang perempuan disaat tiba waktunya untuk melahirkan,” tulis Bidan Bela.

“Sekalipun kami sudah bergerak langsung setelah mendapat panggilan, barjalan kaki dan berlari dengan penerangan senter, bahkan sempat bingung mencari posisi dimana Ibu berada  karena gelap dan letaknya di hutan pinggir pantai berhubung karena hanya kita berdua Bidan yang jalan. Suami Ibu tidak bisa mengantar kami, hanya bisa mengantar di dari jarak tertentu saja karena apa? Kembali karna pantangan adat istiadat dan pada akhirnya seorang Ibu harus melahirkan bayinya dengan selamat di hutan gelap dan beralaskan rumput dan hanya ditemani oleh dua orang adik dari ibu yang masih remaja.”

Membantu persalinan seorang ibu di tengah hutan dan hanya diterangi oleh cahaya senter.

“Setibanya di tempat, kami hanya bisa berusaha melanjutkan tindakan kami dengan cepat dan tepat untuk keselamata Ibu dan bayi. Kemudian membawa Ibu dan bayinya ke Pustu untuk melanjutkan penanganan terhadap Ibu dan Bayi. Mujizat: Karena Kasih Tuhan Yang Besar, Ibu dan Bayi selamat dan sehat. Terima kasih Tuhan, terima kasih Ibu, dan terima kasih untuk kita berdua (Bid.Bela & Bid.Noni).”

“Terima kasih Tuhan untuk tugas dan tanggung jawabku sampai saat ini. Terima kasih Ibu yang sudah melahirkan aku ke dunia. Terima kasih Papa sudah berjuang dan membesarkan aku dan menjadikan aku sebagai perempuan yang kuat dan memiliki tanggung jawab yang besar. Sayang kalian selalu Papa dan Ibu,” tulis Bidan Bela lebih lanjut.

Perjalanan menuju tempat tugas menggunakan speed boat.

Bidan Bela menceritakan jika dirinya baru 5 bulan ditugaskan di Distrik Waan, Kabupaten Merauke. Sebelumnya ia bertugas di Asmat kurang lebih 3 tahun, dengan pengalaman menangani pasien hampir sama seperti yang baru ia lakukan ini.

Di Pulau Kimaam, Merauke, masyarakat setempat masih menganut kebiasaan turun temurun, dimana seorang perempuan yang akan melahirkan harus dibawa ke hutan dan hanya boleh ditemani oleh saudari atau kerabat perempuan. Setelah melahirkan baru boleh pulang ke rumah. Meskipun saat ini sudah tersedia fasilitas kesehatan, namun jika mereka tak sempat ke sana, tetap masuk ke hutan untuk melahirkan.  (*)

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mulai 16 Agustus, Rambu Solo’ Diizinkan di Toraja Utara, Rumah Ibadah dan Sekolah Juga Dibuka

    Mulai 16 Agustus, Rambu Solo’ Diizinkan di Toraja Utara, Rumah Ibadah dan Sekolah Juga Dibuka

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Toraja Utara mengeluarkan kebijakan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mulai tanggal 16 Agustus 2021. Kecuali objek wisata semua kegiatan sosial masyarakat maupun aktivitas ekonomi sudah bisa diizinkan, meski dengan syarat protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah pengunjung atau warga yang boleh hadir. Pelonggaran […]

  • Legislator Demokrat DPR RI Bantu 2.400 Rapit Antigen untuk Masyarakat Tana Toraja

    Legislator Demokrat DPR RI Bantu 2.400 Rapit Antigen untuk Masyarakat Tana Toraja

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hj. Aliyah Mustika Ilham menyerahkan bantuan kemanusiaan penanganan Covid-19 berupa fasilitas rapid antigen sebanyak 2.400 buah untuk masyarakat Tana Toraja. Bantuan rapid antigen dari Anggota DPR RI ini diserahkan melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Tana Toraja selanjutnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan […]

  • Kantor Bupati Mobile OmBas-Dedy Sudah Berjalan, Dimulai di Awan Rantekarua

    Kantor Bupati Mobile OmBas-Dedy Sudah Berjalan, Dimulai di Awan Rantekarua

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, AWAN — Bupati Toraja Utara dan Wakil Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang dan Frederik Victor Palimbong mulai melakasanakan Program “Kantor Bupati Mobile” atau kantor Bupati Berpindah. Program “Kantor Bupati Mobile” dimulai di Kantor Kecamatan Awan Rantekarua, Senin, 3 Mei 2021. OmBas, sapaan akrab Yohanis Bassang akan berkantor di Kantor Kecamatan Awan Rantekarua selama dua […]

  • Sinergikan dengan Visi Misi, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Ikuti Musrembang Kabupaten Toraja Utara

    Sinergikan dengan Visi Misi, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Ikuti Musrembang Kabupaten Toraja Utara

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara terpilih, Yohanis Bassang dan Frederik Victor Palimbong menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) tingkat Kabupaten yang digelar di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Marante, Jumat, 26 Maret 2021. Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan (yang masa jabatannya akan berakhir pada 31 Maret 2021), menyatakan dirinya sengaja mengundang […]

  • Malam Takbiran dan Salat IdulFitri 1446 H di Tana Toraja Berjalan Aman dan Kondusif

    Malam Takbiran dan Salat IdulFitri 1446 H di Tana Toraja Berjalan Aman dan Kondusif

    • account_circle Arsyad Parende
    • 0Komentar

    Personil Polres Tana Toraja melakukan pengamanan Salat Id di Kompleks Pasar Seni Makale. (Foto-Humas Polres Tana Toraja)   palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Pengamanan malam takbiran dan pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di wilayah hukum Polres Tana Toraja berlangsung aman dan kondusif. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga […]

  • BPBD Akan Datangkan Ahli Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Teliti Potensi Longsor di Gunung Sangbua, Kaduaja

    BPBD Akan Datangkan Ahli Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Teliti Potensi Longsor di Gunung Sangbua, Kaduaja

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, GANDASIL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tana Toraja akan mendatangkan ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana untuk meneliti retakan tanah dan potensi longsor di sekitar Gunung Sangbua, Lembang Kaduaja, Kecamatan Gandangbatu Sillanan. Untuk diketahui, karena ada banyak retakan di gunung dan khawatir terjadi longsor, sebanyak 244 KK dengan jumlah jiwa 671 […]

expand_less