Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Keluar dari Tekanan Sindrom Minority; Catatan Reflektif Rakernas XI PMKRI

Keluar dari Tekanan Sindrom Minority; Catatan Reflektif Rakernas XI PMKRI

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Kam, 2 Feb 2023

PERHELATAN Rakernas XI Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia St.Thomas Aquinas (PMKRI), yang berlangsung di Tana Toraja dari tanggal 22-28 Januari 2023 telah berlangsung dengan baik dan sukses. Tidak hanya sukses dalam konteks penyelenggaraan, namun Rakernas XI PMKRI di Toraja juga secara nyata mampu berkontribusi bagi pembangunan ekonomi mayarakat Toraja, khususnya di sektor parawisata, transportasi, dan UMKM.

Mungkin ini terlalu naif atau sekedar klaim semata, namun jika melihat data dan fakta yang terjadi selama Rakernas, hal tersebut bisa dijawab. Menurut data dari Panitia,  jumlah peserta Rakernas XI PMKRI dari delegasi/delegatus dihadiri 55 cabang dari 85 cabang PMKRI seluruh Indonesia. Dalam sejarah PMKRI, ini adalah Rakernas yang paling besar dari sisi kehadiran Cabang, dengan jumlah peserta 400 orang delegasi sebagai utusan resmi cabang. Diluar utusan resmi, hadir pula tim pendukung dari sejumlah cabang yang jumlahnya cukup banyak meramaikan Rakernas namun tidak teregistrasi secara resmi oleh Panitia. Namun diperkirakan jumlahnya melebih utusan resmi cabang dengan demikan kurang lebih 1000 orang anak-anak PMKRI dari seluruh Indonesia hadir di Tana Toraja. Diluar itu kehadiran para senior dan anggota penyatu PMKRI dari pelbagai daerah khususnya saat momentum Pembukaan RAKERNAS jumlahnya cukup banyak, dari fakta dan data ini bisa menjadi gambaran dampak perputaran ekonomi yang  akan terjadi.

Namun yang paling utama menurut saya adalah Nama Tana Toraja akan semakin dikenal dan dicintai di seantero negeri ini. Mengutip sambutan Bupati Tana Toraja Theofilus Allo Rerung saat Pembukaan Rakernas “bahwa penunjukan Tana Toraja sebagai tempat perhelatan Rakernas XI PMKRI adalah buah dari doa-doa pemerintah dan masyarakat Tana Toraja. Ini membuktikan Tana Toraja sudah mendaptkan atensi secara nasional sebagai tempat yang menarik untuk event berskala nasional. Tidak banyak daerah berskala Kabupaten yang bisa seperti ini. Bisa dibayangkan 400 delegasi jika serentak melakukan postingan di sosial media tentang Tana Toraja, jelas ini adalah promosi gratis dan sangat efektif dan efisien bagi Toraja dalam konteks promosi parawisata.”

Dalam konteks penyelenggaran, saya melihat Panitia sungguh sangat cerdas, dengan mengkolaborasikan Rakernas dengan  pameran UMKM. Ini yang disebut sekali mendayung dua pulau terlampaui. Faktanya adalah pameran UMKM PMKRI di halaman gedung Tammuan Mali’ Makale, Tana Toraja sebagi lokasi penyelenggaraan RAKERNAS mendapatkan perhatian dan kunjungan yang sangat ramai. Tidak hanya itu para pejabat dan sejumlah tamu nasional yang hadir sebagi pembicara di Rakernas, langsung datang melihat bahkan membeli sejumlah produk UMKM masyarakat yang dipamerkan. Hadir di lokasi Pameran UMKM, antara Lain Wakil Menteri Perdagangan Jery Sambuaga yang juga adalah Ketua DPP Golkar dan Ketua Umum AMPI, Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor, Deputi Kemenpora, Walikota Pare-Pare yang juga Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan, Bupati Tana Toraja, Bupati Toraja Utara, sejumlah anggota DPR  dan sejumlah tamu lain.

Perhelatan Rakernas di Tammuan Mali Makale tidak hanya dirasakan langsung pengusaha UMKM yang ada di lokasi pameran, namun sejumlah pedagang kuliner malam hari di sekitaran lokasi Rakernas mendaptkan berkah dengan omset yang naik melimpah saat Rakernas berlangsung. “Ini patut di syukuri dan diapresiasi. Terimakasih untuk PMKRI, kami senang Sara’ba laku keras,” kata salah satu pedagang kuliner disekitaran Tammuan Mali. “Jayalah selalu PMKRI,” kata Nensi Tangke Lembang, salasatu peserta pameran UMKM PMKRI di akun facebooknya  dimana produknya banyak diborong pejabat yang hadir di area Rakernas PMKRI. “PMKRI diam-diam namun dahsyat tanpa merepotkan OPD dan PNS,” kata seorang pegawai dalam lingkup pemerintah Tana Toraja.

Tidak hanya itu Pemda Tana Toraja mendapatkan kesempatan untuk mengajukan Proposal Revitalisasi Pasar Makale dari Wakil Menteri Perdagangan setelah mengunjungi langsung Pasar Makale sesaat setelah membuka kegiatan Rakernas PMKRI, tentu ini angin segar bagi pemerintah daerah yang harus disambut baik dan semestinya segera dieksekusi karena kesempatan itu tidak selamanya datang dua kali.

Dari semua itu, saya sungguh bangga dan menaruh hormat kepada adik-adik PMKRI Cabang Toraja Sanctus Paulus yang baru berusia belia, 11 tahun, namun mampu menghelat kegiatan nasional secara mandiri dengan caranya sendiri. Jujur saya pribadi yang selama ini yang hadir mendampingi adik-adik PMKRI Toraja, baik sebagai Dewan Pertimbangan maupun Dewan Pembina sempat ragu dan khawatir ketika Kongres dan MPA di Samarinda memutuskan Tana Toraja sebagai Tuan Rumah RAKERNAS XI PMKRI. “Apa ia mereka sanggup?” demikian pertanyaan yang selalu menghantui hati dan pemikiran saya.

Namun semua itu terjawab dengan tuntas. Ini adalah bukti dan buah dari proses kaderisasi selama 11 tahun PMKRI Cabang Toraja Sanctus Paulus telah teruji dalam perhelatan RAKERNAS. Mereka yang selama ini terlatih untuk tidak  manja, terkadang rela kelaparan di Marga Siswa yang sangat sederhana bahkan sesungguhnya tidak layak untuk dijadikan sebagai Marga Siswa namun di Marga yang sangat sederhana seperti itu proses dialektika, diskusi menghasilkan ide, gagasan dan mereka mampu implemantasikan bukan hanya sekedar gagasan dan diskusi.

Tantangan dan hambatan mereka hadapi dengan  berani walaupun rasah lelah marah dan frustrasi terkadang datang menggoda untuk menyerah. Saya ingat betul ketika rencana RAKERNAS PMKRI XI ini mulai dipersiapkan mereka bahkan mendapat tanggapan sinis dari oknum pejabat tinggi Toraja Utara untuk tidak berhayal terlalu tinggi saat Panitia dan Ketua Umum mereka berkonsultasi. Di sisi yang lain, kritikan, cibiran, gossip tak sedap dari berbagai pihak setiap kali ada kesalahan yang mereka buat, dianggap tak bisa diatur, bandel tidak disiplin, dll, namun demikian cibiran, bulian tidak sedikitpun menghentikan langkah mereka untuk berkarya bagi gereja dan bangsa (Pro Eccelsia et Patria). Itulah PMKRI dengan segala keberadaanya.

Bagi saya mereka anak-anak yang surplus gagasan dan idealisme yang bisa mereka salurkan lewat wadah perhimpun seperti PMKRI. Sehingga rasanya terlalu naïf dan keliru untuk mengontrol mereka sesuai hati dan keinginan kita. Bagi saya  ketika mereka berani kritis, berani mengatakan  tidak dan menolak, itu pertanda mereka punya idealisme/ tidak “dungu”. Biarlah mereka dengan semangat mudanya,  semangat kebebasannya berproses melatih diri, menggalang budi bagi gereja dan Ibu Pertiwi dengan cara mereka(PMKRI). Trial and error adalah hal yang lumrah bagi mereka adik-adik PMKRI yang sedang berdinamika dan berproses menemukan jati diri mereka. Karena mereka juga adalah kader Gereja, kader bangsa masa depan. Ketika Indonesia memasuki Usia Emas tahun 2045 sehingga secara moral wajib mendapatkan perhatian dari semua stakeholder yang ada, baik internal Gereja maupun pemerintah.

Mereka mungkin hanya butuh dimengerti, butuh pendampingan sebagai sahabat untuk berdiskusi dan bukan menggurui, disapa dengan senyum itu cukup buat membangkitkan semangat mereka. Mengutip sambutan Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar, Pastor Joni Payuk, CICM yang hadir mewakili Bapa Uskup yang mengatakan “Mereka berani bermimpi dan tidak hanya sekedar mimpi namun sanggup mewujudkan mimpi itu. Mahasiswa secara nyata tidak punya sumber daya keuangan dan materi, namun mereka punya sumber daya pengetahuan ide dan gagasan. Dan terbukti mereka sanggup menggelar event berskala Nasional hari ini dengan sukses.”

Bagi saya, perhelatan Rakernas PMKRI di Tana Toraja 22-28 Januari  adalah catatan  sejarah manis anak-anak PMKRI cabang Toraja yang akan mereka selalu kenang di masa yang akan datang. Mereka dengan gagah berani menancapakan bendera mereka diberbagai sudut kota, jalan-jalan, ruang-ruang publik, halaman instansi pemerintah sebagai sebuah pesan simbolik adik-adik mahasiwa Katolik yang berhimpun dalam wadah PMKRI yang ingin mengatakan “Kami adalah bagian dari pemilik daerah ini yang sah, bukan penumpang gelap. Kami ada untuk daerah ini terlebih lagi kami ada untuk bangsa Indonesia dan kami ada untuk Gereja.” Mereka (anak-anak PMKRI) sejatinya telah bebas dan keluar dari tekanan perasaan sebagai minoritas di negeri ini mengajak umat yang masih saja terkungkung dalam tekanan sindrom minority untuk mau keluar menampakkan wajahnya menerangi dunia disekelilingnya,karena hanya dengan itu pesan moral Injil untuk menyalakan pelita dan meletakkannya di atas kaki dian agar dapat menerangi seisi rumah, menerangi sekelilingnya dapat terwajud.

Proficiat Rakernas XI PMKRI St.Thomas Aquinas.

Pro Ecclesia et Patria

Penulis: Fransiskus Allo (Pemerhati PMKRI)

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wujudkan RPL, Pemkab Toraja Utara Teken Kerjasama dengan Universitas Bosowa Makassar

    Wujudkan RPL, Pemkab Toraja Utara Teken Kerjasama dengan Universitas Bosowa Makassar

    • account_circle Desianti
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara dibawah kepemimpinan Frederik Victor Palimbong dan Andrew Silambi terus berupaya meningkatkan kualitas aparatur sipil negara di lingkup Pemkab Toraja Utara. Salah satunya adalah dengan menjalankan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah proses pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja […]

  • Apresiasi Kinerja Operasi Lilin 2020, Kapolda Beri Bingkisan kepada Pesonil di Toraja Utara

    Apresiasi Kinerja Operasi Lilin 2020, Kapolda Beri Bingkisan kepada Pesonil di Toraja Utara

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Merdisyam, memberikan bingkisan kepada personil yang bertugas dalam Operasi Lilin tahun 2020 di Kabupaten Toraja. Pemberian bingkisan ini sebagai bentuk apresiasi Kapolda terhadap kinerja personil gabungan yang bertugas mengamankan Natal dan Tahun Baru di Toraja Utara. Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Merdisyam melakukan kunjungan kerja […]

  • Holy Door, Konklaf, dan Paus Baru Leo XIV; Perjalanan Ziarah Holy Door (La Porta Santa) Tahun Yubileum 2025

    Holy Door, Konklaf, dan Paus Baru Leo XIV; Perjalanan Ziarah Holy Door (La Porta Santa) Tahun Yubileum 2025

    • account_circle RD. Aidan P. Sidik
    • 0Komentar

    CAHAYA temaram lampu menghiasi langit Jakarta tepat pukul 00:25 dini hari pada Sabtu 26 April 2025 saat kami menuju ke Dubai International Airport di Uni Emirat Arab (UEA) memulai perjalanan ziarah holy door (pintu suci) Tahun Yubileum 2025. Pukul 05:25 pagi waktu Dubai kami tiba di sana. Setelah transit selama 1,5 jam kami pun melanjutkan […]

  • Hadiri Peresmian Yayasan Pendidikan Kemah Injil Toraja, JRM: Kita Dukung untuk Kemajuan Pendidikan

    Hadiri Peresmian Yayasan Pendidikan Kemah Injil Toraja, JRM: Kita Dukung untuk Kemajuan Pendidikan

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MENGKENDEK — Yayasan Pendidikan dan Pemberdayaan Kemah Injil Indonesia Toraja (YPPKII Toraja) diresmikan. Peresmian yang dirangkaikan dengan ibadah syukur dan ramah tamah tersebut digelar pada Rabu, 22 maret 2023 di Ge’tengan Kelurahan Rantekalua’, Kecamatan Mengkendek. Yayasan dibawah naungan Gereja Kemah Injil Indonesia ini diresmikan oleh Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeq. Sejumlah tamu kehormatan […]

  • FOTO: Pengibaran Bendera Merah Putih di Sejumlah Titik di Toraja Peringati HUT RI ke 76

    FOTO: Pengibaran Bendera Merah Putih di Sejumlah Titik di Toraja Peringati HUT RI ke 76

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Sejumlah titik di Toraja menjadi lokasi pengibaran Bendera Merah Putih oleh sejumlah komunitas Penggiat Alam Bebas, Selasa 17 Agustus 2021. Pengibaran bendera berukuran besar ini dilakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Di Objek Wisata Religi Buntu Burake, bendera merah putih dengan panjang 76 meter lebar 2,50 meter dikibarkan oleh Gabungan […]

  • Psikoedukasi Kesehatan Mental dan Pembentukan Kader Anti Bullying  di SD Kristen Makale 1 untuk Mencegah Bullying di Sekolah

    Psikoedukasi Kesehatan Mental dan Pembentukan Kader Anti Bullying di SD Kristen Makale 1 untuk Mencegah Bullying di Sekolah

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Maraknya kasus bullying yang terjadi dalam lingkungan sekolah di Toraja semakin mengkhawatirkan. Kasus bullying tidak hanya melibatkan oknum pendidik namun juga terjadi di kalangan siswa, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Bullying memiliki dampak serius pada kesehatan mental individu. Menanggapi fenomena tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat dari UKI Toraja mengadakan kegiatan Psikoedukasi Kesehatan […]

expand_less