Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » OPINI: Ada Apa Dengan Toraja, Kasus Bunuh Diri Naik Drastis?

OPINI: Ada Apa Dengan Toraja, Kasus Bunuh Diri Naik Drastis?

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sel, 21 Des 2021

Oleh: Juneviki Miko Arroan*

Toraja, yang dikenal karena salah satu prosesi pemakamannya yang paling mahal di dunia, akhir-akhir ini agaknya jargon ini dapat saja tergantikan dengan kasus bunuh diri di Toraja sendiri. Bagaimana tidak, kasus bunuh diri di Toraja dari tahun 2019 hingga 2021 sekarang sangat meningkat dengan tajam dan drastis.

Hal ini tentunya sangat mengejutkan bagi warga setempat. Hingga sekarang masih menyisakan tanya, ada apa? Ada apa dengan Torajaku? Tidak akan ada yang tahu dengan sangat pasti apa penyebabnya, selain mereka sendiri dengan Tuhannya.

Mari melihat ke belakang kasus-kasus berikut ini; “Sepasang Muda-Mudi Ditemukan Meninggal dalam Posisi Tergantung,” “Kasus Dugaan Bunuh Diri Siswi SMK Terjadi Lagi di Toraja,” “Awal Tahun, Dalam 2 Hari, Dua Kasus Bunuh Diri Terjadi di Tana Toraja,” “Bertambah 1 Hari Ini, Total 7 Kasus Bunuh Diri di Toraja Utara dari Januari-Desember.” Itulah beberapa judul berita yang menghiasi media di Toraja akhir-akhir ini. Sangat menyayat hati membacanya.

Dugaan dan opini pun mulai bermunculan dari masyarakat terkait kasus-kasus ini. Empati, simpati, bahkan hingga timbul pertanyaan : “Apa mereka (pelaku sekaligus korban bunuh diri) tidak kasihan dengan orang tua mereka?” Padahal nyatanya, masih banyak yang tidak tau bahwa tidak semua orang tua itu sama, ada yang dari mereka yang bahkan tidak “dekat” orang tua ataupun keluarga mereka, dan mungkin saja alasan mereka melakukan hal itu karena orang tua atau keluarga mereka sendiri.

Penulis sangat percaya akan hal ini, tak dapat dipungkiri jika banyak yang mengalami atau berasal dari keluarga yang demikian. Penulis mendefinisikan rumah disini tidak sebagai tempat ataupun bangunannya, namun pada rasa. Disaat tidak adanya arti rumah lagi, bahkan dari awal tidak merasakan arti rumah itu sendiri, anak akan cenderung bertingkah diluar pikiran mereka lagi. Mengingat tidak adanya arti hangatnya rumah, tidak adanya perhatian, kasih sayang, tidak adanya kepedulian, tidak adanya kebersamaan sangat bisa menjadi alasan bagi mereka untuk akhirnya memutuskan mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri. Itu opini penulis yang pertama.

Yang kedua, hal yang bisa menjadi faktor pendorong bagi mereka untuk melakukan tindakan ini, yaitu asmara atau kisah cinta. Cinta yang tidak terbalas, cinta yang kandas, patah hati, hubungan yang tak direstui merupakan dugaan adanya kasus bunuh diri ini. Bahkan ada kasus yang dimana seorang pria mengakhiri hidupnya dua hari jelang pernikahan dengan kekasihnya. Jika dipikir, sangat disayangkan, bukan? Momen yang sakral atau pernikahan pada akhirnya gagal karena hal ini. Begitu memprihatinkan. Kembali lagi, siapa yang tahu?

Yang ketiga, depresi. Dibalik depresi ada begitu banyak hal lain. Tidak punya tempat untuk berbagi, atau bahasa kerennya “someone to talk with.” Tidak adanya pendengar bagi mereka, kesepian, diabaikan, pendidikannya bermasalah, bullying, serta insecure. Tidak adanya pemenuhan hal yang mereka butuhkan, tidak adanya penerimaan diri sendiri. Belum bisa memaafkan masa lalu, trauma tepatnya. Tidak ada alasan untuk hidup atau belum menemukan mimpi mereka. Ketika depresi muncul, hal yang terlintas di benak mereka, “hidup kok gini-gini amat ya?” “kenapa harus aku sih,” “aku tidak tahan lagi,” sampai pada puncaknya “mending mati saja deh,” “siapa juga yang akan peduli?” Hal ini sangat bisa menjadi pembenaran atas diri mereka sendiri untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Hal yang keempat ini nampkanya lucu bahkan tidak masuk akal. Ajang ikut-ikutan. Benar, ajang ikut-ikutan. Mereka berpikir dengan adanya kasus bunuh diri ini, mereka seolahseolah mendapatkan pemenuhan motivasi untuk melakukan hal yang sama. Kesannya seperti mengikuti trend. Lucu, bukan? Tapi itu adalah kenyataannya. Efek pandemi Covid-19, menjadi salah satu pemicu mereka atau orang untuk melakukan tindakan bunuh diri. Terlebih pada bidang ekonomi, PHK, pendapatan menurun, hingga banyaknya hutang, akan mendorong orang untuk menjauhi hal di bidang ekonomi ini. Mereka tidak punya pegangan lagi, hingga pada akhirnya mereka mengakhiri hidup mereka untuk menjauh dari masalah ekonomi mereka.

Hal yang terakhir ialah berpikir pendek serta tidak memiliki iman yang kuat. Hal ini memang sangat sensitif jika dikaitkan dengan depresi atau alasan ketiga diatas. Depresi. Benar, bahwa depresi bukan berarti tidak bersyukur atau tidak memiliki iman. Namun penulis percaya bahwa tidak memiliki iman akan membuat mereka atau orang lain lebih muda untuk melakukan tindakan bunuh diri. Tidak lagi percaya bahwa mereka punya Tuhan mereka sehingga tidak aktif lagi dalam organisasi keagamaan, membuat mereka jauh dari Tuhan. Sangat masuk akal dan hal ini perlu mendapat perhatian khusus. Menjadi PR bagi pelayan-pelayan jemaat, seperti pendeta dan jajarannya serta ustaz, maupun dalam ajaran dan agama yang lain.

Kasus bunuh diri terkini, pada 11 Desember 2021, seorang anak muda meninggal akibat bunuh diri. Sangat baru, Desember, penghujung tahun. Benar-benar tidak ada yang bisa menebak terkait hal bunuh diri ini. Hanya bisa geleng-geleng kepala lagi saat mengetahui hal tersebut. Terlalu perih untuk diceritakan. Lantas apa? Apa yang bisa dilakukan masyarakat? Apa yang bisa mencegah hal ini? Sosialisasi? Sudah banyak dilakukan namun hasilnya nihil juga. Ataukah sosialisasi yang dilakukan tidak cukup membantu? Terkadang pendengar hanya ditekankan untuk tidak melakukan bunuh diri, jangan lakukan hal tersebut! Tanpa adanya penekanan lain, seperti, “lebih baik kita lebih terbuka yuk kepada orang yang kita percayai, ayo deh lakukan hobi kalian, yuk kita kalahkan bahkan memutus hal ini yuk.” Mungkin saja hal tersebut menjadi pertimbangan.

Penulis sendiri sangat menyayangkan terkait kasus bunuh diri di Toraja ini. Hanya harapan doa yang terbaik yang bisa penulis tuturkan. Lekas membaik Torajaku! (*)

*Juneviki Miko ArroanMahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado, asal Tana Toraja.

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ketua KPU Tana Toraja: Verifikasi Parpol untuk Pemilu 2024 Tidak Rumit

    Ketua KPU Tana Toraja: Verifikasi Parpol untuk Pemilu 2024 Tidak Rumit

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Toraja, Risal Randa, mengatakan Partai politik yang sedang melakukan pendaftaran di KPU pusat saat ini, tidak perlu kuatir terkait akan dilaksanakannya verifikasi faktual terhadap partai yang ada di tingkat kabupaten Tana Toraja. Pasalnya, verifikasi faktual yang akan dilakukan mulai taggal 14 Agustus 2022 tersebut tidak […]

  • Dianggap Pemalakan, Restribusi Potong Hewan di Toraja Tuai Sorotan

    Dianggap Pemalakan, Restribusi Potong Hewan di Toraja Tuai Sorotan

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Pemungutan retribusi potong hewan pada upacara adat Rambu Solo’ dan Rambu Tuka di Toraja disorot. Pasalnya, pungutan itu dianggap sebagai pemalakan terhadap keluarga yang sedang berduka. Sorotan ini disampaikan praktisi hukum senior, yang juga Wakil Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Bidang Politik dan Hukum, Pither Singkali, SH, MH, kepada sejumlah […]

  • Mulai Juli, Upah Tenaga Honorer di Toraja Utara Dinaikkan Menjadi Rp 1 Juta

    Mulai Juli, Upah Tenaga Honorer di Toraja Utara Dinaikkan Menjadi Rp 1 Juta

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Upah tenaga honorer atau kontrak daerah di Kabupaten Toraja Utara akan dinaikkan menjadi Rp 1 juta per bulan dari sebelumnya Rp 650 ribu. Kenaikan upah tenaga honorer ini diungkapkan Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang pada Sidang Paripurna DPRD Toraja Utara dengan agenda Laporan Hasil Reses Masa Sidang I tahun 2020/2021, Selasa, 18 […]

  • Jenazah Komjen Pol (Purn) Insmerda Lebang Dimakamkan di TMP Kalibata

    Jenazah Komjen Pol (Purn) Insmerda Lebang Dimakamkan di TMP Kalibata

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, JAKARTA — Jenazah Jenderal Polisi bintang tiga asal Toraja, Komjen Pol (Purn) Insmerda Lebang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Prosesi pemakaman dilaksanakan dengan upacara militer dipimpin Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Agus Andrianto. Sedangkan upacara militer pelepasan jenazah di rumah duka, Jalan Taruma Negara, Jakarta Selatan, dipimpin Kabaintelkam […]

  • Hindari Tarif Parkir, Kendaraan Menumpuk di Luar Pagar RSUD Lakipadada

    Hindari Tarif Parkir, Kendaraan Menumpuk di Luar Pagar RSUD Lakipadada

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Puluhan bahkan ratusan kendaraan roda dua dan roda empat terparkir di sepanjang area bagian luar pagar depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lakipadada Tana Toraja, Makale. Kondisi tersebut mengakibatkan kondisi depan RSUD Lakipadada menjadi semerawut dan jalan semakin sempit karena kendaraan yang terparkir memakan badan jalan. Bahkan pada jam-jam sibuk, kemacetan tak […]

  • Kunjungi Tana Toraja, Kapolda Sulsel Apresiasi Pengamanan Pilkada, Natal dan Tahun Baru

    Kunjungi Tana Toraja, Kapolda Sulsel Apresiasi Pengamanan Pilkada, Natal dan Tahun Baru

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Kunjungan kerja Kapolda Sulawesi Selatan bersama Ketua Bhayangkari Daerah Sulawesi Selatan di Polres Tana Toraja. (foto: dok. istimewa). palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan S.H., S.I.K., M.H., M.Si., bersama Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel, Ny. Yunita Yudhiawan dan jajaran Pejabat Utama Polda Sulsel melaksanakan kunjungan kerja di Polres Tana Toraja, Senin 06 Januari […]

expand_less