8 Juli 2025 Pentas Seni Budaya Mamasa di Alun-alun Kota Rantepao
- account_circle Desianti
- calendar_month 13 jam yang lalu

Bupati Mamasa, Welem Sambolangi menyatakan kesediaan untuk ikut mendukung dan berpartisipasi dalam event "The Legend of Pongtiku 2025 di Toraja Utara. (Foto: dok. MdB Tv Indonesia/ist).
palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Kabupaten Mamasa ikut ambil bagian dan mendukung “The Legend of Pongtiku” 2025; sebuah event penggugah semangat patriotisme Sangtorayan yang digagas oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI).
Event yang kedua kalinya digelar dan berkolaborasi dengan Pemkab Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa ini akan berlangsung dari tanggal 8-11 Juli 2025.
Sebagai salah satu Kabupaten yang ikut ambil bagian, Mamasa akan menampilkan beberapa potensi daerah dan seni budaya pada kegiatan Toraya Expo yang berlangsung di Alun-alun Kota Rantepao.
Ketua Panitia “The Legend of Pongtiku” 2025, Luther Palimbong dalam keterangannya di Rantepao, Rabu, 25 Juni 2025 menyatakan bahwa semua rangkaian kegiatan event ini akan melibatkan pemerintah dan masyarakat dari tiga kabupaten, diantaranya Toraja Utara, Tana Toraja, dan Mamasa.
“Tema peringatan tahun ini adalah “Heroisme Pongtiku Bagi Sangtorayan; Membangun Toraja Raya Dengan Semangat Asta Cita”. Frasa ini mengangkat semangat kepahlawanan Pongtiku sebagai sumber inspirasi utama bagi seluruh masyarakat Toraja (Sangtorayan),” tutur Luther.
Karena semangat Sangtorayan itu, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Mamasa ikut ambil bagian dalam event ini. Bahkan, Mamasa diberi panggung khusus pada tanggal 8 Juli 2025, dengan tajuk “Mamasa Night”. Panggung di Alun-alun Kota Rantepao ini akan menampilkan paduan suara, tari-tarian, musik bambu, dan berbagai kebudayaan Mamasa.
Bupati Mamasa, Welem Sambolangi merasa antusias dalam mengikuti event ini. Mamasa, kata Welem, akan mengangkat beberapa potensi daerah untuk dipamerkan. Diantaranya Kopi Mamasa, varian anggrek, atraksi seni dan budaya Mamasa, serta tenun, bahkan kuliner.
Menurut Welem, selain sebagai kesempatan untuk mengenang kepahlawanan Pongtiku kegiatan tersebut , event ini bisa jadi ajang silaturahmi dalam pengembangan daerah, baik Tana Toraja, Toraja Utara maupun Mamasa. Hubungan ketiganya, kata Welem, merupakan keterkaitan rumpun yang tidak bisa dipisahkan.
“Kita berharap momentum ini tak hanya menjadi perayaan dan peringatan tetapi juga sekaligus ajang silaturahmi dan tempat untuk pengembangan dan promosi potensi daerah khususnya dalam mendukung kepariwisataan baik di Toraja maupun di Mamasa,” ungkap Welem Sambolangi. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar