Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » OPINI: Apakah Kasus DBD di Kabupaten Toraja Utara Dapat Teratasi?

OPINI: Apakah Kasus DBD di Kabupaten Toraja Utara Dapat Teratasi?

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Sel, 4 Jun 2024

Oleh: Denzha Duma*

Kasus demam berdarah di Kabupaten Toraja Utara pertama kali ditemukan pada tahun 2015. Jumlah kasus demam berdarah yang tercacat oleh Dinas Kesehatan Toraja Utara awal January – Juni 2022 terdapat 159 kasus DBD, dimana pada bulan Juni terdapat 61 kasus. Dimana terdapat 2 orang meninggal dunia. Dengan rata-rata pasien berusia anak-anak hingga remaja.

Kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024 mengalami kenaikan yang cukup dalam data Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Toraja pada kuartal I (Januari-Maret) tahun 2024 ini naik 3 kali lipat dibandingkan periode tahun lalu. Penderita DBD mengalami kenaikan ditahun 2022 dibanding dua tahun sebelumnya dimana pada bulan Juni 2019 terdapat 14 kasus demam berdarah, tahun 2017 terdapat sebanyak 29 kasus.

Kasus DBD terjadi di tiga kecamatan, diantaranya Kecamatan Rantepao, Kecamatan Kesu, dan Kecamatan Tallunglipu. Hal ini karena kabupaten Toraja Utara berada di dataran tinggi (600-2800 mdpl) serta temperatur harian rata rata sebesar 14-26^C, kelembaban relatif sekitar 77-87 %, dan curah hujan yang sedang dengan jumlah penduduk 272.286 jiwa (2023). Kondisi iklim di Kabupaten Toraja Utara merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti. Hal ini karena nyamuk Aedes aegypti memiliki habitat yang terdapat pada air jernih dari tempat penampungan air yang buatan maupun yang alami. Curah hujan yang tinggi akan menstabilkan perkembangan Aedes Aegypti.

Penyakit DBD ini menular lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang mengandung virus dengue dalam tubuhnya. Gejala yang paling umum terlihat pada pasien DBD yaitu demam, nyeri tubuh, nyeri sendi, dan ruam pada badan. Musim hujan adalah saat kasus DBD paling banyak terjadi.

Pengobatan DBD

Pengobatan demam berdarah dengue dapat dilakukan dengan:

  1. Tatalaksana infeksi virus dengue dibedakan berdasarkan derajat berat ringannya penyakit. Pengobatan demam berdarah dengue adalah simtomatif dan suportif yaitu istirahat selama demam. Pengobatan ditujukan untuk mencegah penderita masuk ke fase syok. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan memberi minum sebanyak penderita mampu, memberi obat penurun panas golongan paracetamol, kompres dengan air hangat dan apabila penderita tidak dapat minum atau mengalami muntah – muntah pasang infus cairan ringer laktat atau NaCl lalu segera rujuk ke rumah sakit.
  2. Pengobatan Demam Berdarah Dengue berat I dan II bersifat suportif dengan pemberian cairan (Ringer Lactate/Asetat atau NaCl) dosis rumatan (maintenance) dan simpotomatis dengan analgetik antipiretik (paracetamol) disertai monitoring yang ketat tanda – tanda vital dan kemungkinan terjadinya kebocoran plasma (hemokonsentrasi)
  3. Pengobatan Rumah Sakit, penderita dengan DBD yang parah atau jika terdapat kenaikan kadar hematokrit > 20%, disertai penurunan trombosit, dan menunjukkan tanda – tanda pendarahan spontan selain petekie akan dirawat di rumah sakit, Perawatan Simptomatik, pasien dapat menggunakan resep yang diberikan dokter untuk mengatasi gejala – gejala seperti mual, muntah, dan nyeri sendi yang sering terjadi pada DBD.
  4. Pengobatan Anti-Virus, beberapa bentuk pengobatan yang ditargetkan pada virus dengue sedang dalam pengembangan. Namun hingga saat ini, belum ada pengobatan yang spesifik untuk infeksi virus dengue itu sendiri
  5. Pengobatan tradisional, pengobatan tradisional yang umum digunakan yaitu dengan memanfaatkan tanaman obat seperti angkak, tumbuh – tumbuhan, atau bagian – bagian tanaman seperti: daun, batang, kulit pohon, akar, bunga, dan buah.
  6. Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah. Selain itu, rasa acuh tak acuh dari masyarakat terkait keberadaan nyamuk Aedes agypti di lingkungan perumahan juga menjadi salah satu masalah yang masih sering terjadi.

Hambatan dan Pencegahan Penyakit DBD

Permasalahan yang masih dialami masyarakat Toraja dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes agypti ini terkait dengan keterbatasan anggaran dimana pemerintah daerah Toraja Utara mengalami keterbatasan anggaran untuk melakukan program pengendalian DBD secara optimal. Kurangnya petugas kesehatan dan tenaga medis yang terlatih dalam pengendalian penyakit DBD menjadi hambatan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut dan ingkat kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti programprogram pengendalian penyakit dengan menerapkan 3M (Mengubur, Menguras dan Menutp) masih sangat kurang.

Pencegahan DBD melibatkan berbagai strategi yang dapat dilakukan secara individu maupun bersama-sama dalam masyarakat. Dimana pencegahan DBD dapat dilakukan seperti

  • Menghilangkan tempat perindukan nyamuk (genangan air), menggunakan kelambu atau jaring nyamuk, dan penggunaan insektisida.
  • Menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah dengan benar, dan menghindari penumpukan barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
  • Memberikan informasi yang benar tentang DBD, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan kepada masyarakat agar mereka dapat mengambil tindakan yang tepat.
  • Melakukan kegiatan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa.

Evaluasi Pengendalian

Evaluasi mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan di atas yaitu kegiatan fogging sebaiknya dikurangi mengingat bahan kimia yang dipakai dalam kegiatan ini bisa berbahaya bagi manusia terutama bagi anak-anak. Penggunaan bahan kimia dalam pemberantasan nyamuk Aedes aegypti ini bisa diganti dengan bahan alam lainnya yang tentunya tidak membahayakan manusia. Contohnya, penggunaan daun jarak kepyar (Rinicus communis) sebagai biolarvasida yang tentunya dari segi ekonomis lebih murah.

Sudah banyak penelitian yang membahas terkait daun jarak kepyar ini sebagai biolarvasida. Upaya pengendalian DBD oleh pemerintah melalui kegiatan penyuluhan di Puskesmas harus dilakukan lebih sering dan digencarkan lebih lagi, karena masih banyak masyarakat yang bersifat acuh tak acuh pada nyamuk Aedes aegypti.

Upaya yang bisa dilakukan masyarakat juga masih belum maksimal karena kesadaran masyarakat yang berbeda[1]beda. Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik antar semua pihak dalam hal ini pemerintah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan setempat untuk bisa lebih tanggap lagi dalam penanggulangan kasus DBD di Toraja Utara. (*)

Denzha Duma — Mahasiswi Jurusan Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bantuan Pemkab Toraja Utara untuk Pasien Covid-19 Isoman Belum Merata

    Bantuan Pemkab Toraja Utara untuk Pasien Covid-19 Isoman Belum Merata

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp38,8 miliar untuk penanganan Covid-19 tahun 2021. Namun, sejauh ini, masih banyak pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) belum tersentuh bantuan, baik bahan pangan maupun vitamin. “Iya, sampai saat ini belum ada (bantuan),” ungkap seorang pasien isoman di Rantepao, Rabu, 28 Juli 2021. Belum […]

  • Usai Ikuti Webinar dengan Topik Stop Bunuh Diri, Siswa SMKN 4 Tana Toraja Gelar Kampanye

    Usai Ikuti Webinar dengan Topik Stop Bunuh Diri, Siswa SMKN 4 Tana Toraja Gelar Kampanye

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Sebanyak 16 siswa-siswi SMK Negeri 4 Tana Toraja mengikuti webinar dengan tema Stop Bunuh Diri di Toraja, yang digelar PDkT Toraja Utara, Sabtu, 6 Maret 2021. Webinar yang berlangsung melalui zoom meeting ini merupakan salah satu upaya untuk mensosialisasikan sekaligus mengajak seluruh generasi muda Toraja untuk tidak melakukan tindakan bunuh diri, seperti […]

  • Evivana Rombe Datu Dilantik Jadi Wakil Ketua DPRD Tana Toraja Untuk Kedua Kalinya

    Evivana Rombe Datu Dilantik Jadi Wakil Ketua DPRD Tana Toraja Untuk Kedua Kalinya

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Pengambilan sumpah janji Evivana Rombe Datu sebagai Wakil Ketua DPRD Tana Toraja. (foto: Ars/kareba toraja). palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Legislator petahana, Evivana Rombe Datu, dari Partai Nasdem Dapil 1 Makale kembali dipercaya menjabat Wakil Ketua DPRD Tana Toraja periode 2024-2029. Pelantikan Evivana Rombe Datu digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Tana Toraja, Makale, Jumat 20 Desember […]

  • Rangkaian HUT ke-10 Partai Nasdem, DPD Tana Toraja Bantu Biaya Hidup Penderita Stroke di Makale

    Rangkaian HUT ke-10 Partai Nasdem, DPD Tana Toraja Bantu Biaya Hidup Penderita Stroke di Makale

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasdem ke-10 yang jatuh pada tanggal 11 November 2021 dirayakan keluarga besar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasden Tana Toraja dengan aksi sosial. Selasa, 9 November 2021, DPD Nasdem Tana Toraja menyambangi salah satu keluarga kurang mampu di To’kaluku, Kelurahan Bombongan, Kecamatan Makale. Rombongan DPD Nasdem ini […]

  • Terduga Pelaku Begal Terhadap Seorang Gadis di Toraja Ditangkap Polisi

    Terduga Pelaku Begal Terhadap Seorang Gadis di Toraja Ditangkap Polisi

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, SANGGALANGI’ — Terduga pelaku penyamun (istilah umum: begal) yang merampas tas dan menganiaya korbannya atas nama Melda di Siguntu, Kecamatan Makale Utara, Rabu, 24 Maret 2021, akhirnya ditangkap. Terduga pelaku berinisial RRB, 24 tahun, ditangkap di kediamannya di Lembang Tandung La’bo’, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara oleh Tim “Batitong Maro” Satreskrim Polres Tana Toraja, Jumat, […]

  • Toraja Utara Segera Miliki Mall Pelayanan Publik, Wabup Tinjau Persiapan Soft Launching

    Toraja Utara Segera Miliki Mall Pelayanan Publik, Wabup Tinjau Persiapan Soft Launching

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTEPAO — Kabupaten Toraja Utara segera memiliki Mall Pelayanan Publik. Tempatnya (untuk sementara) di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Jalan Pongtiku, Karassik, Kecamatan Rantepao. Mall Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut MPP merupakan tempat terlaksananya kegiatan penyelenggara layanan publik, baik barang ataupun jasa pada suatu tempat dalam rangka menyediakan pelayanan […]

expand_less