Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » OPINI: Lingkungan Sehat Kunci Sukses Menekan Insidensi DBD di Toraja Utara

OPINI: Lingkungan Sehat Kunci Sukses Menekan Insidensi DBD di Toraja Utara

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Sab, 1 Jul 2023

DBD (Deman berdarah Dengue) adalah penyakit menular vector yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui perantara vektor yaitu sengatan nyamuk Aedes aegepty. DBD termasuk dalam masalah kesehatan yang jumlah penderitanya cenderung meningkat setiap tahun dan memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat. Hal ini sebabkan karena penyakit ini berbasis lingkungan. Selain itu, DBD termasuk dalam kategori penyakit mematikan didunia yang menduduki peringkat nomor 6 di dunia yang disebabkan gigitan nyamuk. Demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang banyak menelan korban di seluruh wilayah Indonesia dan sering menimbulkan suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah kematian yang besar. Kasus Demam Berdarah ditemukan hampir diseluruh daerah Sulawesi Selatan salah satunya Kabupaten Toraja Utara. Dimana lingkungan Kabupaten Toraja Utara termasuk beriklim tropis dengan suhu berkisar antara 14℃-26℃ dengan tingkat kelembapan udara antara 82 % – 86. Dengan jumlah penduduk Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2023, berjumlah ±272.286 jiwa. Dengan adanya kondisi topografi di atas, setiap wilayah di daerah Toraja Utara memiliki kondisi lingkungan yang berbeda-beda yang menjadi salahsatu faktor yang mempengaruhi kasus peningkatan penyakit DBD.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Toraja Utara Data ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2017, terdapat sebanyak 29 kasus DBD yang terjadi di tiga kecamatan yaitu: Kecamatan Rantepao, Kecamatan Kesu, dan Kecamatan Tallunglipu. Ketiga kecamatan tersebut memiliki jumlah kasus DBD yang berbeda, tertinggi terdapat di Kecamatan Rantepao dengan jumlah kasus DBD sebanyak 24 kasus sedangkan kasus terendah terjadi di Kecamatan Kesu dengan jumlah kasus sebanyak 2 kasus DBD. Jumlah kasus demam berdarah yang terjadi di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2018 sebanyak 57 kasus yang terjadi di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Rantepao, Tallunglipu, Kesu, Sa’dan, dan Sesean. Pada tahun 2022 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tanah Toraja kasus tertinggi terjadi pada April 2022 dengan 127 kasus DBD yang diderita masyarakat. Dengan rata-rata kasus DBD diderita oleh anak-anak hingga remaja.

Peningkatan kasus tersebut terjadi akibat keberadaan larva Aedes aegypti merupakan indikator dari potensi masyarakat Toraja Utara terjangkit DBD. Dimana larva ini berkembang dengan pesat karena adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi penyebarluasan penyakit DBD tersebut. Hal tersebut juga terjadi akibat dari kebiasaan Masyarakat di Kawasan lingkungan Kabupaten Toraja Utara yang sebagain besar masih menampung air diluar rumah dalam keadaan terbuka dan kurangnya kesadaran dalam kebersihan disekitar rumah sehingga membuat perkembangan larva Aedes aegypti semakin meningkat. Diperlukan kesadaran budaya hidup bersih dari masyarakat  Toraja Utara serta perhatian dari Pemerintah Toraja Utara khususnya Dinas Kesehatan Toraja Utara dalam mengupayakan dan menekan resiko peningkatan kasus DBD di Kabupaten Toraja Utara khususnya di Pusat Kota Rantepao. Selain itu, terjadinya kasus kematian akibat DBD akibat dari keterlambatan dalam penanganan maupun pengambilan tindakan dalam kasus DBD.

Dimana upaya pengendalian DBD yang dapat dilakukan adalah upaya preventif yang dapat dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara khususnya Dinas Kesehatan Toraja Utara. Untuk itu seharusnya Dinas Kesehatan berkerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupeten Toraja Utara membuat suatu program khusus dalam menekan insidensi DBD yang ada di wilayah dengan kasus DBD tertinggi sehingga dapat menindaklanjutinya.

Kemudian perlu dilakukan observasi dan terjun langsung dalam melihat lingkungan sekitar yang masyarakatnya rata-rata terjangkit DBD dan diberikan solusi seperti insektisida malathion untuk memberantas nyamuk dewasa dengan cara pengasapan(Fogging) secara berkala, penggunaan temephos dalam bentuk abate dan melakukan penyuluhan DBD disetiap puskesmas, lingkunga RT/RW, lingkungan sekolah, tempat ibadah dan perkantoran.

Selain itu, masyakat dapat berantisipasi dalam mencegah penularan DBD dengan Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menguras penampung air, memangkas tanaman yang rimbun, penanaman tanaman biolarvasida disekitar rumahm seperti sereh, menggunakan obat nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan berbagai cara yang baik dan tidak merusak alam serta ekosistemnya dapat dilakukan. Dimana evaluasi program serta pengendalian penyakit vector DBD di Kabupaten Toraja Utara harus ditingkat lagi seperti memberikan edukasi melalui sosilisasi dan pemberiatan alat-alat untuk memberantas nyamuk.

Maka dari itu, sebaiknya Pemerintah memfokuskan penyuluhan tersebut kesetiap kalangan, usia, dan gender untuk mengurangi kasus peningkatan DBD yang ada di Kabupaten Toraja Utara khususnya sekolah-sekolah dan kantor. Oleh sebab itu, masyarakat diminta berpartisipasi aktif dalam memelihara sanitasi lingkungan agar tetap higiene dengan gerakan 4M plus, yaitu menguras, mengubur, menutup memantau tempat potensial sebagai tempat nyamuk berkembangbiak. Dengan beberapa cara dalam menekan kasus Insidensi DBD dapat menjadi salahsatu langkah agar tidak terjdainya lagi kasus DBD yang meningkat.

Penulis: Charolina Palindangan
Mahasiswa  Universitas Kristen Duta Wacana, Jurusan Bioteknologi

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Teliti Karakteristik Nada Suling Te’dek Toraja, Mahasiswa Teknik Elektro UKI Toraja Ini Kenakan Baju Adat Saat Sidang Hasil

    Teliti Karakteristik Nada Suling Te’dek Toraja, Mahasiswa Teknik Elektro UKI Toraja Ini Kenakan Baju Adat Saat Sidang Hasil

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Ada yang berbeda pada sidang hasil tugas akhir Teknik Elektro UKI Toraja, yang digelar pada Selasa, 15 Februari 2022. Salah satu peserta sidang bernama Irvan menggunakan busana adat Toraja ketika peserta yang lain menggunakan setelan jas. Irvan sengaja menggunakan busana tersebut sekaitan dengan tema penelitiannya yaitu alat musik khas Toraja. Melestarikan budaya […]

  • Cuaca Buruk Diprediksi Hingga Mei 2022, Kepala BPBD Tana Toraja himbau Masyarakat Waspada

    Cuaca Buruk Diprediksi Hingga Mei 2022, Kepala BPBD Tana Toraja himbau Masyarakat Waspada

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tana Toraja, Alfian Andilolo menghimbau masyarakat Tana Toraja untuk waspada terhadap segala bentuk potensi bencana alam. Hal ini ditegaskan Alfian saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor BPBD Tana Toraja, Kamis, 18 November 2021. Alfian mengatakan masyarakat harus waspada dengan fenomena alam La Nina yang […]

  • Tak Takut Dosa, Pemuda Asal Gowa Ini Nekad Mencuri di Masjid di Makale

    Tak Takut Dosa, Pemuda Asal Gowa Ini Nekad Mencuri di Masjid di Makale

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Tak takut dosa, pemuda berusia 17 tahun asal Malino, Kabupaten Gowa ini nekad mencuri di sebuah masjid di Makale, Tana Toraja. Tidak tanggung-tanggung, pemuda ini melakukan perbuatan yang sama dua kali di dua masjid berbeda. Namun pemuda tanggung ini berakhir di tangan Tim Batitong Maro Polres Tana Toraja, Sabtu, 19 Juni 2021. […]

  • FOTO: Kenakan Pakaian Adat, Forkopimda Tana Toraja Ikuti Zoom Meeting Hari Lahir Pancasila

    FOTO: Kenakan Pakaian Adat, Forkopimda Tana Toraja Ikuti Zoom Meeting Hari Lahir Pancasila

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, MAKALE — Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, Ketua DPRD Welem Sambolangi, Wakil Bupati Zadrak Tombeq, dan Kajari Tana Toraja, Erianto L Paundanan mengenakan pakaian adat Toraja saat mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022 melalui aplikasi zoom meeting di Rumah Jabatan Bupati, Rabu, 1 Juni 2022. Sedangkan Kapolres Tana Toraja, AKBP Juara Silalahi, […]

  • Selain ke Kampung Inggris Maroson, Konjen Australia juga Tinjau Instalasi Biogas di Tonglo

    Selain ke Kampung Inggris Maroson, Konjen Australia juga Tinjau Instalasi Biogas di Tonglo

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Konjen Australia di Makassar, meninjau instalasi biogas dan pupuk di Lembang Tonglo, Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja. (foto: dok. istimewah) palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, RANTETAYO — Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Todd Dias baru saja menggelar kunjungan kerja ke Tana Toraja, Senin, 12 Agustus 2024. Selain berkunjung ke Kampung Inggris Natsir Eco School Lembang Maroson Kecamatan Rembon, […]

  • Sosialisasi Perda RPJMD Sulsel, Toraja Jadi Kawasan Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya

    Sosialisasi Perda RPJMD Sulsel, Toraja Jadi Kawasan Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    palevioletred-llama-408678.hostingersite.com, GANDASIL — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi Golkar, John Rende Mangontan melakukan sosialisasi dan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sulsel di Lembang (Desa) Buntu Tabang, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja, Sabtu, 5 Desember 2020. Peraturan Daerah yang disosialisasikan itu adalah Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) […]

expand_less